TIYUH Pulungkencana adalah salah satu nama desa dari beberapa desa binaan Direktorat Jenderal Transmigrasi yang lahir di daerah transmigrasi Way Abung II, Kabupaten Lampung Utara. Para transmigran datang berangsur dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Para transmigran berasal dari daerah, seperti Kabupaten Magelang, Surakarta, Yogyakarta, dan Banyumas. Kemudian ada juga yang dari Kabupaten Pati, Blora, Ponorogo, Malang, dan Bondowoso. Mereka yang menempati Desa Pulungkencana berjumlah 400 KK dengan jumlah penduduk lebih kurang 950 jiwa yang penempatannya berjalan pada Agustus sampai dengan Desember 1973.
Seiring dengan perkembangan, penduduk daerah transmigrasi Desa Pulungkencana sampai dengan triwulan I tahun 2014 meningkat menjadi 2.237 KK dengan 8.184 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 4.083 laki-laki dan 4.101 perempuan.
Sementara itu, saat ini jumlah KK bertambah menjadi 2.303 dengan 8.069 orang. Mereka terdiri dari 4.080 laki-laki dan 3.989 orang perempuan.
Sedangkan sarana dan prasarana di Tiyuh Pulungkencana, antara lain kantor/balai tiyuh yang lengkap dengan perangkatnya. Pemerintah tiyuh membawahkan enam suku atau rukun warga (RW). Suku membawahkan 35 RT (rukun tetangga).
Sarana dan prasarana kesehatan terdapat pusat kesehatan tiyuh (PKT) dengan satu orang bidan. Kemudian masing-masing satu posyandu di tiap dusun.
“Selain itu, sarana dan prasarana umum meliputi perdagangan dan kesehatan. Sedangkan sarana prasarana di bidang perdagangan di Tiyuh Pulungkencana terdapat pasar di enam RW. Untuk transportasi meliputi jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan tiyuh, dan jalan lingkungan,” kata Kepala Tiyuh Pulungkencana Hendarwan, Senin (4/1).
Dia menambahkan beberapa ruas jalan sudah beraspal dan onderlaag, tapi ada juga yang masih berupa tanah. “Untuk pembangunan masing-masing kelas jalan tersebut kami memasukkannya dalam rencana pembangunan jangka menengah tiyuh (RPJM-Tiyuh) 2015-2020,” katanya. (RIN/D1)