SATUAN Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong setiap desa memperketat pengawasan protokol kesehatan dan menyiagakan kembali tempat karantina bagi pendatang untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Fajar Gegana, mengatakan sudah meminta seluruh camat untuk berkoordinasi dengan kepala desa agar menyiapkan tempat-tempat karantina yang nantinya ditujukan pendatang ketika baru datang dari luar daerah. Menurut dia, tempat karantina di tingkat desa juga penting kehadirannya untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Terlebih, seluruh dunia saat ini dihebohkan dengan varian Omikron yang penularannya makin cepat.
“Untuk mengantisipasinya harus melakukan karantina. Saat ini kami menyiapkan regulasi dan sarana prasarananya,” kata Fajar di Kulonprogo, Senin (17/1).
Ia mengatakan selama Januari, jumlah kasus aktif Covid-19 di Kulonprogo bertambah 26 kasus, yang mayoritas disebabkan adanya kontak dengan pelaku perjalanan dari luar daerah saat libur Natal dan Tahun Baru 2022. Hal itu membutuhkan perhatian semua pihak, termasuk aparat desa.
“Aparat desa harus kembali menegakkan protokol kesehatan dan melakukan pengawasan terhadap pendatang secara ketat untuk menekan potensi penyebaran Covid-19,” ujar dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Sri Budi Utami mengatakan peningkatan kasus Covid-19 pascalibur Natal dan Tahun Baru 2022 sudah diprediksi. Hal itu dikarenakan setiap usai libur nasional akan terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Ia mengimbau kepada satgas Covid-19 tingkat desa dan kecamatan untuk kembali memperketat pengawasan terhadap protokol kesehatan. Ia minta penerapan protokol kesehatan di masyarakat kembali ditingkatkan, mengingat ada potensi penyebaran Covid-19 pascalibur Natal dan Tahun Baru 2022.
“Kami minta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan secara ketat, jangan sampai lengah,” ujarnya. (MI/D2)