MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki berkomitmen mendorong pertanian organik desa bisa menembus pasar dunia. Salah satunya pertanian beras organik Al Barokah yang merupakan produsen tanaman padi dan dibudidayakan secara alami, bebas dari pestisida beracun, serta menggunakan pupuk kimia sintetis.
Beras organik Al Barokah adalah produk dari Paguyuban Petani Al Barokah yang dibina secara langsung oleh PT Astra International Tbk, lewat program Desa Sejahtera Astra (DSA)-Koperasi Serba Usaha (KSU) Gardu Tani Al Barokah, Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, sejak 2019. Di momen yang sama, Astra memberikan bantuan sebesar Rp200 juta dan alat digital farming senilai Rp100 juta untuk membantu pengembangan produk dan juga mendorong peningkatan kualitas produk DSA Al Barokah.
Dengan bantuan teknologi digital smart farming ini, para petani dapat melakukan pemantauan secara langsung melalui aplikasi berbasis android terkait kondisi fisika, kimia, dan biologi lahan pertanian. Teten pun antusias dan mengapresiasi adanya pemanfaatan teknologi digital.
Ia berharap agar KSU Gardu Tani Al Barokah dapat meningkatkan kapasitas usaha koperasi menjadi korporasi pertanian organik. “Kenapa kita perlu membangun korporatisasi petani? Kalau kita terus biarkan petani-petani perorangan di dalam skala yang sempit, kesejahteraan peran petani sulit dan negara juga sulit untuk mendapatkan suplai pangan yang stabil baik kualitas maupun kuantitas,” ujar Teten dalam siaran persnya, Kamis (18/11).
Sementara itu, Chief Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah mengungkapkan komponen teknologi digital smart farming antara lain sensor-sensor kelembapan, pH tanah, kualitas air, kecepatan angin, kamera hama dan perkembangan tanaman, serta bersumber energi dari matahari atau solar panel.
“Astra berharap berharap dengan beberapa bantuan ini dan juga kita juga bekerja sama dengan LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah), harapannya ke depan pertanian di Desa Al Barokah ini akan lebih maju,” ujar Riza.
Astra, kata Riza, juga akan berkomunikasi dengan dunia internasional untuk memasarkan produk dari organik dari desa binaannya. Salah satu target pasarnya adalah negara-negara Timur Tengah.
“Kita juga sudah hubungkan dengan beberapa pembeli mancanegara dari Timur Tengah dan lain sebagainya, sehingga produk yang ada di Susukan ini bernilai tambah yang lebih. Jadi tidak seperti harga sebelumnya, tapi kita bisa memberikan harga yang lebih untuk para petani sehingga lebih sejahtera,” kata Riza.
Saat ini, DSA Al Barokah telah membina enam desa binaan di dua kecamatan dengan 1.082 petani dan memiliki 181 hektare lahan pertanian bersertifikasi organik. (MI/D2)