BENDUNGAN Randugunting di Desa Kalinanas, Blora, Jawa Tengah, bisa memperkuat ketahanan pangan di tiga kabupaten. Bendungan itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (5/1).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan manfaat Bendungan Randugunting selain sebagai sumber air bersih, juga bisa untuk pariwisata. “Alhamdulillah, jadi ini tidak hanya untuk Blora, ini ada Bupati Pati dan Rembang yang nanti ikut memanfaatkan bendungan itu. Jadi, ini kolaborasi tiga kabupaten dan semoga bisa bermanfaat untuk semuanya,” kata Ganjar, Kamis (6/1).
“Bagus sekali ini bentuknya dan ini sudah mulai terisi, mudah-mudahan nanti bisa bermanfaat untuk semuanya,” ujar dia.
Petani di sekitar bendungan menyambut baik kehadiran fasilitas tersebut. Anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sambungrejo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Markum, menyebut petani memanfaatkan saluran irigasi Kedungsapen sebelum ada Bendungan Randugunting.
“Terima kasih Bendungan Randugunting sudah diresmikan. Setelah ada bendungan ini airnya bisa dialirkan ke Kedungsapen untuk mencukupi daerah persawahan di Kecamatan Sumber dan Kaliori, Kabupaten Rembang, sekitar 1.520 hektare,” ujar dia.
Hal serupa disampaikan warga Desa Kalinanas bernama Matroji. Bendungan Randugunting disebut dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat di sekitarnya.
“Sebelum ada bendungan ini, sumber air kurang karena daerahnya di tengah hutan dan pegunungan, kekurangan air akibat hutan gundul. Ke depan bisa dimanfaatkan untuk memakmurkan masyarakat,” kata dia.
Sukarji, petani dari Desa Sekarsari, berharap waduk yang dibangun dengan biaya Rp858 miliar itu dapat memberi manfaat maksimal untuk sektor pertanian, utamanya untuk para petani di wilayah sekitar Kabupaten Blora, Rembang, dan Pati.
Syakib, petani dari Jatihadi, Kabupaten Rembang, berharap agar pemerintah dapat melakukan normalisasi bendungan lainnya yang sudah dangkal. Menurutnya, hal tersebut membuat petani harus menunggu tadah hujan untuk irigasi sawahnya. (MI/D2)