MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menegaskan pentingnya peran perempuan sebagai pemimpin perubahan untuk mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) serta mengupayakan pembangunan Indonesia yang berkeadilan gender.
“Perempuan harus didukung untuk menjadi pemimpin karena saat ini dari total 74.961 desa, hanya 5 persen yang dipimpin oleh perempuan,” kata Bintang melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (31/12).
Menurut dia, desa merupakan ujung tombak dalam pembangunan nasional sehingga dengan adanya kepemimpinan perempuan, kebutuhan-kebutuhan spesifik khusus bagi kelompok rentan, perempuan maupun anak dapat terakomodasi. Bintang menegaskan dasar utama pembentukan DRPPA yang dicanangkan Kemen-PPPA adalah untuk mencapai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs), khususnya pada tujuan ke-5, yaitu mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan dan anak.
Dia menjelaskan indikator keberhasilan dari pembangunan dan pengembangan DRPPA akan terlihat dari sejauh mana kebijakan di desa mengatur tentang implementasi DRPPA, meningkatnya perempuan wirausaha di desa, serta meningkatnya keterwakilan perempuan di struktur desa maupun di badan permusyawaratan desa. Lalu, meningkatnya partisipasi perempuan dan anak dalam proses pembangunan desa, meningkatnya peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak, serta tidak ada anak yang bekerja dan juga tidak ada anak yang menikah di bawah usia 18 tahun.
Menteri PPPA meminta para perempuan untuk siap menghadapi berbagai tantangan dan hambatan di tengah kemajuan zaman. “Oleh karena itu, marilah terus membuktikan bahwa meskipun zaman telah berubah, tantangan dan hambatan yang kita lalui juga beragam, tetapi satu hal yang tidak berubah, perempuan Indonesia adalah pejuang yang tangguh,” ujar Bintang. (MI/D2)