
KABUPATEN Lampung Barat (Lambar) merupakan daerah penghasil kopi robusta terbesar dengan lahan terluas di Provinsi Lampung. Bahkan, Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 46/KPTS/PD.300/1/2015 tertanggal 16 Januari 2016 tentang Penetapan Kawasan Perkebunan Nasional menepatkan Lampung Barat sebagai salah satu kawasan perkebunan nasional.
Selain itu, kopi robusta Lambar telah mendapat Sertifikasi Indikasi Geografis dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 13 Mei 2014 dengan nama Kopi Robusta Lampung bersama dengan Kabupaten Way Kanan dan Tanggamus.

Di bawah kepemimpinan Bupati Parosil Mabsus bersama Wakil Bupati Mad Hasnurin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lambar terus berupaya menggali berbagai terobosan sehingga kopi robusta yang selama ini menjadi penghasilan utama mayoritas masyarakat di Lambar yang memiliki nilai jual lebih, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Parosil, tidak salah jika banyak yang menyatakan jika Lambar merupakan surganya bagi penikmat kopi. Hal itu selain karena memang mutu dan kualitas kopi telah terjamin, juga sejauh mata memandang terdapat hamparan perkebunan kopi yang memberikan suasana berbeda serta mampu memberikan daya tarik untuk dijadikan daerah wisata.
Mulai dari melibatkan para kelompok tani untuk mengikuti berbagai pameran di luar daerah, mengajak petani melakukan studi banding keluar negeri, menjadikan Kampung Rigisjaya sebagai kampung kopi yang menjadi basis percontohan pengolahan kopi
Bahkan, di berbagai kesempatan kunjungan ke luar daerah, termasuk ketika bertemu Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu, Parosil yang akrab disapa Bupati Kopi tersebut memaparkan tentang kondisi perkebunan kopi di Lambar dan meminta dukungan Pemerintah Pusat dalam peningkatan produktivitas kopi petani melalui bantuan teknologi mesin, penyaluran pupuk, serta pembinaan terhadap petani.
Sekolah Kopi

Tidak hanya itu, Parosil juga menyampaikan jika ke depan pemerintah daerah akan mendirikan sekolah kopi di Lambar yang nantinya melibatkan para ahli di bidang perkopian untuk membina para petani. Dengan begitu, produksi kopi di kabupaten tersebut selain mutu dan kualitasnya terjamin, juga mampu diolah menjadi produk olahan kopi lainnya. “Saya sampaikan kepada Pak Presiden jika Lampung Barat akan mendirikan sekolah kopi,“ ujar dia.
Tidak hanya itu, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap upaya mempromosikan potensi kopi di Lambar. Sehingga dikenal ke seluruh penjuru negeri, pemerintah daerah setempat memfasilitasi berbagai kegiatan promosi. Mulai dari melibatkan para kelompok tani untuk mengikuti berbagai pameran di luar daerah, mengajak petani melakukan studi banding keluar negeri, menjadikan Kampung Rigisjaya sebagai kampung kopi yang menjadi basis percontohan pengolahan kopi, hingga mengadakan festival kopi. (RIP/A10)
Discussion about this post