SOBIRIN
BERMODAL potensi alami yang dimiliki, Tiyuh Gunungsari, Lambukibang, Tulangbawang Barat (Tubaba), tidak lama lagi akan dikembangkan menjadi wisata air (water park). Pembangunan wisata air ini sekaligus menjadi pilot projects pembangunan destinasi wisata alami Bumi Ragem Sai di utara kabupaten setempat.

Rencana ini mendapat respons positif dari pemangku kepentingan, khususnya pemerintah Tiyuh Gunungsari. Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepalo Tiyuh Gunungsari, Sudarso, Rabu (12/9).
“Kami sangat bersyukur dan berharap Tiyuh Gunungsari benar-benar menjadi desa wisata yang mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Untuk itu, beberapa infrastruktur yang sedang dan sudah kami bangun bertujuan untuk mendukung program tersebut,” ujar Sudarso bersamaan dengan kunjungan Inspektorat Kabupaten Tubaba dalam rangka memonitor pelaksanaan dana desa tahap kedua di tiyuh yang berdiri pada tahun 1982 ini.
Plt yang sebelumnya sekretaris tiyuh itu mengajak berkeliling sambil menunjukkan hasil pembangunan dan beberapa lokasi pengerjaan infrastruktur yang sedang dilaksanakan. Pembangunan menggunakan dana desa tahap kedua tahun 2018.
Kesiapan yang dilakukan tidak hanya di bidang fisik namun juga pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang mayoritas bermata pencarian sebagai pekebun karet ini.
“Inilah lokasi taman Tiyuh Gunungsari yang kami beri nama Taman Sehati yang berada di RK 2 RT 6 dan 8 tepat di tengah-tengah. Harapan kami taman ini menjadi lokasi bersantai bagi masyarakat, sekaligus tempat belajar yang kebetulan dekat dengan SD dan TK,” ujarnya.
Taman seluas 38 x 18 meter persegi dilengkapi fasilitas bermain dan aneka bunga hias. Pemerintah tiyuh mengalokasikan dana Rp109,061 juta dari dana desa untuk taman tersebut.
Dia juga menunjukkan beberapa hasil pemanfaatan dana desa tahap kedua tahun 2018 yang mencapai Rp287.419.457. Dana diperuntukkan membangun beberapa titik gorong-gorong dan sumur bor di tiyuh yang terbagi atas enam rukun warga ini.
“Untuk memudahkan akses jalan realisasi DD tahap satu kami bangunkan 6 titik gorong-gorong dengan alokasi dana Rp109,66 juta, dan tahap dua realisasi DD Rp287.419.457. Kami bangun sumur bor air minum sanitasi masyarakat (pamsimas) senilai Rp106,164 juta,” ujarnya.
Alhamdulillah tiyuh kami telah memenuhi standar alokasi UKBM (upaya kesehatan bersumber daya manusia).
Pemberdayaan
Selain pembangunan fisik, kegiatan bidang pemberdayaan dilaksanakan menggunakan dana desa tahap kedua Rp131 juta. Kegiatan yang dilakukan, di antaranya pelatihan pengelolaan BUMT, pemberian insentif guru mengaji, dan peningkatan kapasitas PKK. Kemudian insentif guru TK, kader posyandu, sosialisasi jurnalistik, penyusunan LPPD tiyuh, serta sinergisitas perencanaan pembangunan tiyuh.
“Alhamdulillah tiyuh kami telah memenuhi standar alokasi UKBM (upaya kesehatan bersumber daya manusia) yang diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang Barat minimal 20%. Bahkan, kami melebihi dari itu, yakni 22% dari total dana desa yang kami terima,” ujarnya.
Tiyuh Gunungsari pada tahun anggaran 2018 menargetkan APBT Rp1.190.687.622. Dana tersebut berasal dari transfer pusat (dana desa) Rp718.548.642 dan transfer daerah (alokasi dana desa) Rp 460.332.528. Kemudian ditambah swadaya, pendapatan asli tiyuh, dan transfer dari provinsi. (D1)
Discussion about this post