TIYUH Kibang Budijaya memiliki luas wilayah 1.725.58 hektare. Dari 10 tiyuh yang ada di Kecamatan Lambukibang, Tulangbawang Barat, Kibang Budijaya memiliki wilayah terluas.
Program dana desa dari Pemerintah Pusat yang berjalan sejak 2015 amat dirasakan dampaknya oleh warga setempat, utamanya di sektor infrastruktur. Pemerintah Tiyuh Kibang Budijaya juga terus berupaya memaksimalkan dana desa untuk program-program strategis bagi kepentingan warganya.
Pada tahun anggaran 2018, pemerintah tiyuh setempat mengalokasikan anggaran pendapatan dan belanja tiyuh sebesar Rp1,3 miliar. Dengan asumsi akan tercapai dari berbagai sumber pendapatan tiyuh, seperti alokasi dana tiyuh, dana desa (APBN), swadaya, dan sumber pendapatan yang sah lainnya.
Di antara program yang dicanangkan pada 2018 itu adalah pembangunan, pengadaan, pemeliharaan, serta pemanfaatan infrastruktur dan lingkungan tiyuh. Diwujudkan dengan bentuk kegiatan peningkatan jalan (onderlaag) sepanjang 1.761 meter. Kegiatan tersebut menggunakan dana desa TA 2018 dengan alokasi Rp523.615.000.
“Realisasi pembangunannya tersebar di RK (RW) 004 sepanjang 276 meter, RK 002 (728 meter), RK 003 (436 meter), RK 006 (304 meter), RK 007 (241 meter), RK 008 (112 meter), dan RK 009 (201 meter),” ujar Kepala Tiyuh Kibang Budijaya Tobroni, Jumat (27/7).
Selain itu, pada 2018, pemerintah tiyuh juga membangun sembilan titik gorong-gorong. Anggarannya dari dana desa 2018 sebesar Rp85,6 juta.
“Kami targetkan dua tahun ke depan prioritas pembangunan infrastruktur seperti jalan dan gorong-gorong ini dapat selesai. Semoga Tiyuh Kibang Budijaya makin maju dan berkembang sejajar dengan tiyuh lain yang sudah maju di Kabupaten Tulangbawang Barat,” kata Tobroni. (CK11/U10)
Patung Rusa Percantik Wajah Kibang Budijaya
SELAIN membangun infrastruktur jalan dan gorong-gorong, Kepala Tiyuh Kibang Budijaya Tobroni juga membangun monumen patung empat rusa. Patung rusa berukuran besar itu dibangun secara swadaya menggunakan uang pribadi Kepala Tiyuh Kibang Budijaya dengan memanfaatkan lahan sisa tanah lapangan tiyuh setempat. Monumen itu diharapkan dapat mempercantik wajah tiyuh di mata masyarakat setempat maupun luar daerah.
Apalagi, tiyuh tersebut merupakan pintu masuk dan ke luar lintasan jalan tol trans-Sumatera yang sebentar lagi akan dioperasikan. “Peluang itulah yang saat ini kami persiapkan, dengan harapan dapat menambah pendapatan masyarakat dan pemerintah tiyuh,” kata Tobroni, Sabtu (28/7).
Atas dasar itu, kepala tiyuh yang memiliki puluhan hektare kebun singkong itu tidak ragu untuk mengeluarkan jutaan rupiah dari saku pribadinya. “Saya optimistis nanti daerah ini bakal banyak didatangi orang. Kenapa rusa, karena dahulu di daerah ini merupakan habitat rusa yang sekarang tinggal cerita,” ujar Tobroni.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat saat ini gencar-gencarnya mempromosikan dan menggali potensi wisata yang ada di Bumi Ragem Sai Mangi Wawai. Harapannya dapat menjadi salah satu penopang ekonomi di kabupaten itu pada masa mendatang. (CK11/U10)