EFFRAN KURNIAWAN
LAMPUNG menjadi tuan rumah peluncuran desa terang. Agenda peluncuran digelar di lapangan Desa Krawangsari, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (15/9) mendatang. Kegiatan yang digagas Koperasi Jasa Gerakan Nelayan Tani (Kopja Ganti/KJG) itu diagendakan akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo sebagai program untuk 8.094 desa se-Indonesia.

Ketua Koordinator Nasional Desa Terang Sri Sutarti menjelaskan KJG merupakan organisasi sosial yang terlahir dari masyarakat petani dan nelayan yang membutuhkan pendampingan untuk kesejahteraan. Melihat kondisi pedesaan di Indonesia saat ini yang banyak belum terpasoki listrik, diprogramkan Desa Terang.
“Program ini diinisiasi dari program Presiden RI Joko Widodo, yaitu Indonesia Terang. Dengan Desa Terang itu, maka mendukung program Indonesia Terang untuk seluruh desa. Program ini terlaksana atas kebutuhan, karena banyak desa yang masih belum mendapatkan pasokan listrik,” kata Sri di Hotel Novotel Lampung, Senin (10/9).
Program untuk 8.094 desa dan 7.014 kecamatan/distrik tersebut akan turut dihadiri 340 kepala daerah se-Indonesia. Sementara untuk Lampung, akan diprogramkan di seluruh desa yang belum teraliri listrik.
Kemudian, koordinator pelaksana Desa Terang Seluruh Indonesia Kahfi M mengatakan pengunduran peresmian program Desa Terang disebabkan Presiden RI yang masih berada di Korea pada Rabu dan baru pulang pada Sabtu. “Rencananya RI 1 dari Korea transit dulu ke Lampung untuk meresmikan Desa Terang,” kata dia.
Dia melanjutkan kegiatan itu tidak bekerja sama dengan PLN, karena program yang menggunakan tenaga surya sebagai energi pembangkit listrik tersebut tidak menggunakan dana baik dari APBN maupun APBD.
“Kami tidak bekerja sama dengan PLN, karena kami murni dengan tenaga surya dan anggarannya murni dana CSR,” kata dia, yang didampingi koordinator administrasi Desa Terang Marlon Siregar.
Dia melanjutkan kegiatan ini akan diawasi langsung KJG mulai dari distributor hingga ke pekerja di lapangan, sehingga tidak akan ada pungutan-pungutan biaya. “Desa Terang tidak memungut biaya apa pun di masyarakat,” ujarnya.
Kami tidak bekerja sama dengan PLN, karena kami murni dengan tenaga surya dan anggarannya murni dana CSR.
Lampung Terang
Sebelumnya, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo terus mendorong program Lampung Terang 2019. “Saya selaku gubernur Lampung dan Pemprov Lampung akan selalu berada di belakang dan di samping kalian. Apabila dibutuhkan, saya akan berada di depan kalian. Hal ini untuk mewujudkan Lampung Terang guna mendorong Lampung maju dan sejahtera,” ujar Gubernur, Juni lalu.
Ridho juga berterima kasih kepada PLN Lampung karena terus bersinergi dengan Pemprov dalam mewujudkan program Lampung Terang 2019. “Dalam masa cuti saya, banyak masyarakat yang berterima kasih kepada Gubernur bahwa daerahnya telah teraliri listrik. Untuk itu, saya berterima kasih kepada PLN Lampung yang telah mendukung Pemprov dalam mewujudkan Lampung Terang 2019,” kata dia.
Sejauh ini, ujarnya, PLN Lampung bekerja profesional sehingga Pemprov Lampung meraih kepercayaan dari masyarakat. “Ini sangat berarti bagi saya selaku gubernur Lampung bahwa di lapangan, Bapak dan Ibu telah memberikan arti pembangunan yang positif dalam mendukung program Lampung Terang,” ujar Gubernur.
Lebih lanjut, Ridho menilai keberhasilan PLN Lampung juga merupakan keberhasilan Pemprov. “Bagaimana kami mampu membangun SDM Lampung kalau tidak teraliri listrik? Keberhasilan PLN Lampung juga keberhasilan pembangunan Lampung. Maka, dengan kewenangan dan kemampuan saya sebagai gubernur dan wakil Pemerintah Pusat, saya akan terus mendorong dan membuka jalan untuk Lampung Terang 2019,” kata dia.
Lebih dari itu, Gubernur menuturkan listrik adalah hal utama ketimbang infrastruktur lainnya. Kemajuan Lampung bergantung pada PLN Lampung. Hal itu juga akan makin meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. (R4)
Discussion about this post