JUWANTORO
PROSES untuk pencairan dana desa (DD) tahap II di Kabupaten Lampung Selatan tersisa untuk 12 desa. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Lampung Selatan terus memproses agar dana tersebut dapat segera ditransfer ke masing-masing rekening desa.
“Ya tinggal sedikit, ada 12 desa lagi yang kini sedang diproses. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini selesai dan bisa langsung ditransfer ke rekening masing-masing desa,” ujar Kepala DPMD Lamsel Burhanuddin, Minggu (9/9).
Menurut dia, dari 256 desa di kabupaten gerbang Sumatera tersebut kini sudah 244 yang telah mendapatkan kucuran dana tahap II 2018. DPMD meminta agar seluruh desa dapat mempersiapkan diri untuk memproses pencairan dana desa tahap III. Meskipun, anggaran untuk itu belum dikirim dari Pemerintah Pusat.
“Kami tetap mengayo-ayo agar pada saatnya jangan ada hambatan. Hematnya, saat dana desa itu masuk ke kas daerah, kita siap,” kata mantan Kadis Pendidikan Lampung Selatan itu.
Meskipun baru menjabat sebagai plt kepala DPMD, realisasi dana desa tahun 2018 cukup berjalan baik. Sebab, pemerintahan desa sudah menjalankan realisasi yang berpedoman pada aturan yang berlaku.
“Walaupun ada beberapa kendala teknis, secara garis besar berdasarkan laporan rutin jajaran di bawah, ini sudah berjalan baik. Ke depan, kita ini ingin agar lebih tertib lagi administrasi dan jangan main-main terhadap ini,” ujarnya.
Setiap pembangunannya kami memakai sumber daya lokal dan tenaga kerja lokal.
Pelaksanaan Dana Desa
Beberapa desa di Lamsel memang telah melaksanakan sejumlah kegiatan yang dananya bersumber dari dana desa. Mereka membangun berbagai fasilitas yang difokuskan bagi kesejahteraan masyarakat.
Di Desa Pulautengah, Kecamatan Palas, misalnya, pemerintah desa menerapkan program padat karya tunai (PKT) yang bersumberkan dana desa 2018. Hal itu bertujuan lebih mengutamakan sumber daya lokal dan tenaga kerja lokal.
Dalam penerapan PKT atau swakelola itu, masyarakat desa yang bekerja atau disebut harian orang kerja (HOK) mendapat upah 34% dari nilai proyek pembangunan.
“Tahun ini kami fokus pembangunan jalan cor beton dan talut penahan tanah (TPT). Setiap pembangunannya kami memakai sumber daya lokal dan tenaga kerja lokal. Setiap titik lokasi pembangunan, ya warga sekitar itulah yang bekerja,” kata Kepala Desa Pulautengah Suyono, akhir pekan lalu.
Di Desa Pematang, Kalianda, dana desa salah satunya digunakan untuk melakukan trail rabat beton K225. Kepala Desa Pematang Samsul Bahri mengatakan akan mengelola dana yang dikucurkan pemerintah tersebut dengan sebaik mungkin. Dia mengaku akan melibatkan masyarakat setempat untuk mengelola pembangunan desa.
“Dengan program yang dianjurkan Pemerintah Pusat untuk selalu melibatkan masyarakat. Untuk itu, saya mengajak warga Desa Pematang untuk melaksanakan pembangunan sehingga dapat menambah penghasilan bagi warga,” kata dia.
Pemerintah Desa Sukabakti, Palas, dalam pengelolaan anggaran dana desa memfokuskan mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai desa yang maju dan berkembang.
“Kami terus mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur setiap tahunnya. Pada tahap kedua ini saja kami mewujudkan dengan pembangunan jalan cor beton di tiga dusun. Dengan pemerataan menghindari kecemburuan sosial dari masyarakat,” kata Kepala Desa Sukabakti Yato Suyato. (SYA/D1)