UMAR ROBBANI
WARGA Kelurahan Bakung, Telukbetung Barat, Bandar Lampung, membangun kebun tanaman obat-obatan memanfaatkan lahan yang tidak terpakai. Lahan yang hanya memiliki luas 2 X 3 meter itu berisi tanaman, seperti kunyit, jahe, kumis kucing, sirih merah, serta sirih hijau dan berbagai jenis tanaman obat lainnya.
Lurah setempat, Sigit, mengungkapkan pembuatan taman yang berisi tumbuhan obat-obatan itu merupakan hasil kreasi para ibu-ibu PKK. “Tujuannya untuk membangun kesehatan mandiri di masyarakat,” ujar dia kepada Lampung Post, Jumat (14/1).
Kebun itu juga dibuat secara mandiri dari kesadaran ibu-ibu yang tergabung di PPK. Para anggota PKK masing-masing membawa tanaman obat dari rumah untuk ditanam di lokasi tersebut.
“Kami sediakan tempat, mereka bawa masing-masing tanamannya, lalu ditanam semua di situ,” kata dia.
Selain itu, pengurus PKK kelurahan juga bekerja sama dengan Puskesmas Bakung, yang lokasinya bersebelahan dengan kantor kelurahan.
Kerja sama dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang obat-obatan tradisional yang bisa ditanam sendiri. Indonesia memiliki banyak jenis tumbuhan yang bisa dijadikan obat untuk penyakit-penyakit ringan.
“Masyarakat juga boleh memanfaatkan kalau ada yang membutuhkan, karena ini dibuat untuk digunakan bersama,” ujarnya.
Seorang warga sekitar, Siti, menuturkan lokasi tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Masyarakat tidak perlu membeli atau pergi ke pasar jika membutuhkan tanaman obat jika ada yang sakit,” katanya.
Taman Refleksi
Selain taman obat-obatan, pihak kelurahan juga memanfaatkan lahan di sebelahnya sebagai taman refleksi berisi batu yang bisa diinjak oleh para pengunjung.
Menurut Siti, taman refleksi juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di setiap pagi ataupun sore hari. Selain itu, lokasi tersebut juga kerap dijadikan tempat bersantai atau bermain bagi anak-anak sekitar.
“Semua fasilitas ini sangat bermanfaat. Warga enggak perlu beli-beli lagi kalau ada yang butuh obat-obatan tradisional,” ujarnya. (D2)