FEBI HERUMANIKA
febi@lampungpost.co.id
PEMERINTAH Desa Tanjungsari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) membangun jalan onderlagh di dua lokasi dengan panjang 640 meter. Pembangunan jalan itu menggunakan anggaran dana desa tahap dua sejumlah Rp145.640.000 juta.
Jalan yang dibangun merupakan jalan menuju lahan pertanian masyarakat desa untuk mewujudkan ketahanan pangan desa lebih baik.
Kepala Desa Tanjungsari Prayitno mengatakan, pembangunan jalan merupakan harapan masyarakat supaya jalan menuju lahan pertanian bagus tidak sulit saat mengeluarkan hasil panen dari lahan pertanian.
“Bagaimana caranya pertanian di desa maju, ketahanan pangan bagus salah satunya jalannya harus dibenahi,” katanya.
Menurut kades, dana yang digunakan untuk pembangunan jalan ini merupakan program ketahanan pangan yang diambil dari dana desa.
“Ketahanan pangan untuk tahun ini kami bangun jalan menuju lahan pertanian, hewan ternak berupa sapi, kambing, budi daya ikan air tawar,” katanya.
Selanjutnya, Camat Natar Rendy Eko Supriyanto mengatakan, program ketahanan pangan desa harus betul-betul berjalan dengan baik, karena anggaran dari dana desa harus dipertanggung jawabkan.
“Jalankan apa yang menjadi perintah dari pusat, program ketahanan pangan harus berjalan dengan baik, budi daya ikan, ternak dan lainnya harus betul-betul dipertahankan, karena akan ditinjau program ini nantinya,” katanya.
Joko warga Tanjungsari mengatakan pembanguan jalan pertanian sangat membantu warga terlebih jalan yang dibangun masih berupa tanah merah.
“Kalau sudah diperbaiki pas hujan tidak licin, kalau jalan licin sangat berbahaya bagi masyarakat,” katanya.
BLT Dana Desa
Sementara itu, pemerintah Desa Sukapura, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan menyalurkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) 2022 tahap ketiga sejumlah Rp91,8 juta. Bantuan untuk masyarakat tidak mampu itu diberikan dua bulan sekaligus.
Kepala Desa Sukapura, Giyanto mengatakan ada 153 keluarga penerima manfaat (KPM) ditetapkan sebagai penerima BLT-DD pada tahun ini. Dalam penyaluran tahap ketiga itu, masing-masing menerima bantuan sosial sebesar Rp600 ribu untuk dua bulan.
Dari pagu anggaran DD Sukapura 2022 sebesar Rp1.368.400.000, kata Giyanto, pihaknya menganggarkan BLT-DD sebesar Rp550.800.000. Hingga saat ini, pihaknya sudah menyalurkan BLT-DD sebesar Rp367.200.000.
“Tahun ini memang setiap desa diinstruksikan untuk menganggarkan BLT-DD sebanyak 40 persen dari pagu anggaran DD. Sejak Januari hingga Agustus sudah tersalurkan sebesar Rp367.200.000,” kata dia, Rabu (24/8).
Giyanto mengaku pada periode kali ini pihaknya melakukan pergantian penerima manfaat BLT-DD sebanyak 70 KPM. Pergantian itu diakuinya karena masih banyak warga tidak mampu di desa setempat belum tercover bantuan pemerintah.
“Masih banyak warga tidak mampu belum tersentuh bantuan. Maka dari itu, kami usulkan pergantian kepada BPD Sukapura melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus). Alhamdulillah, untuk dua bulan ini ada 70 KPM merupakan penerima baru dalam penyaluran BLT-DD ini,” kata dia.
Camat Sragi, Murizal Effendi mengatakan pihaknya berpesan kepada penerima bantuan BLT-DD agar memanfaatkan bantuan tersebut sesuai kebutuhan. Sebab, target bantuan ini untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat ditengah pandemi.
“Harapan kami program BLT-DD ini dapat membantu masyarakat untuk mencukupi kebutuhan pokoknya. Jangan dibelikan hal-hal yang pokok. Sehingga dampak ekonomi dari wabah Covid-19 ini dapat tertanggulangi,” kata dia. (SYA/O1)