PENGELOLA perpustakaan desa di seluruh Indonesia untuk melek digital guna memberikan layanan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar meningkatkan minat baca atau literasi.
Dalam upaya tersebut 96 desa mengikuti bimbingan teknologi (bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Layanan Perpustakaan termasuk di Jawa Barat di Hotel El Royal Bandung, Rabu (18/5).
Menurut Pustakawan Utama, Ahmad Hadadi, transformasi perpustakaan memiliki peran signifikan meningkatkan kemampuan masyarakat. Sebab, hal itu mampu mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik sehingga perlu ada peningkatan peran perpustakaan sebagai wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan potensi masyarakat.
“Selain menyediakan sumber-sumber bacaan informasi dan pengetahuan, perpustakaan juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan untuk pemberdayaan sosial-ekonomi,” ujarnya.
Dalam mendukung tercapainya program tersebut, 96 desa, 168 kabupaten di 34 provinsi penerima pelatihan dan berlangsung bergantian mulai 28 April—21 Mei 2022. pihaknya berharap peserta bimtek mampu memahami kebutuhan masyarakat terkait dalam menyajikan informasi.
“Transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan agar layanan perpustakaan mampu memahami kebutuhan masyarakat. Kemudian memberikan inovasi layanan dengan pelibatan masyarakat serta membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang sesuai kebutuhan masyarakat,” katanya.
Dia menjelaskan bimtek bertujuan meningkatkan pengetahuan pengelola perpustakaan umum di daerah tentang strategi pengembangan perpustakaan umum berbasis inklusi sosial dengan memberdayakan teknologi informasi.
Materi bimtek mencakup penguatan literasi untuk membangun masyarakat melalui transformasi perpustakaan, literasi digital, dan strategi pelibatan masyarakat. Kemudian strategi peningkatan layanan informasi, strategi advokasi perpustakaan, literasi data dan penyusunan rencana kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam situasi kenormalan baru.
“Kami berharap dengan pembekalan dalam bimtek ini dapat membantu meningkatkan SDM pengelola perpustakaan sehingga mendorong tercapainya tujuan program transfomasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang berkontribusi dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat untuk Indonesia maju,” ujarnya. (MEDCOM.ID/D1)