KEINGINAN untuk terus bekerja keras tak pernah padam dari hati seorang kakek pemilik usaha tobong pembuat bata dari tanah liat bernama Lasiman (70).
Warga Kelurahan Rejosari, Kotabumi, Lampung Utara itu seharusnya menikmati hari tuanya dengan beristirahat. Namun dia masih terus melakukan pekerjaan yang telah ditekuninya selama kurang lebih 20 tahun itu.
“Walaupun anak-anak telah berkeluarga dan mandiri semua, namun pekerjaan untuk membuat batu bata ini masih terus saya lakukan,” kata dia kepada Lampung Post, disela-sela membuat bata, Kamis (9/12).
Lasiman mengaku, bekerja membuat bata bersama istri dan seorang karyawannya memberikan kepuasan tersendiri.
“Meskipun uang dari usaha pembuatan bata ini tidak sebanyak dahulu, tapi uang yang didapat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, dengan bekerja setiap hari, badan menjadi sehat karena berkeringat setiap bekerja,” ujar kakek yang telah memiliki empat orang anak dan lima orang cucu itu.
Dalam satu hari, dia bersama istri dan pekerjanya mampu membuat 500 bata dari bahan tanah liat. Bata tersebut sudah melalui proses pengeringan hingga pemanggangan. Jika telah terkumpul sebanyak seribu bata, selanjutnya akan dia jual seharga Rp 450 ribu untuk pemesanan dalam Kota. “Kalau pemesannya dari luar daerah Kotabumi akan dikenakan harga Rp550ribu untuk seribu batanya,” katanya.
Sembari mengelap keringat yang membasahi keningnya, Lasiman mengingat jika 20 tahun yang lalu, dia mampu memperkerjakan 20 orang di tobong batanya. “Dalam satu hari saya bisa mengirimkan ribuan batu bata di wilayah Kotabumi dan sejumlah kecamatan lain,” ujarnya.
Lasiman menambahkan, melihat kondisi umurnya yang sudah tua dan anak-anak yang sudah berumah tangga, saat ini produksi bata tidak sebanyak dahulu. “Yang penting di hari tua tetap melakukan aktivitas agar badan tetap sehat dan uang yang didapat bisa dikasih ke cucu untuk jajan,” katanya
Dia bersyukur dengan pekerjaan membuat bata yang telah ditekuninya selama puluhan tahun tersebut, dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga memiliki tanah beberapa hektare dan juga rumah.
Terkait wabah Covid-19 saat ini, dia mengaku kondisi sulit saat ini cukup dirasakan semua orang. “Namun dengan kondisi keadaan sesulit apa pun, apabila kita selalu bersyukur atas pemberian yang kuasa, kita akan dimudahkan,” ujarnya. FAJAR NOFITRA (D2)