GUBERNUR Bengkulu Rohidin Mersyah meminta pemerintah daerah setempat tidak hanya mengandalkan Dinas Kesehatan untuk
memberikan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat tetapi mereka juga melibatkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan serbuan vaksinasi di desa.
“Jangan ini menjadi tugas Dinas Kesehatan tetapi semua OPD di daerah ini,” kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Mukomuko, Rabu (15/12).
Gubernur Bengkulu Rohidin bersama rombongannya dan Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda) setempat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten, guna mengetahui perkembangan kegiatam vaksinasi massal COVID-19 di daerah ini.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar vaksinasi massal COVID-19 Desa Lubuk Mukti, Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko dalam rangka Hari Ibu tahun ini.
Menurutnya, pemerintah daerah setempat tidak ada salah memberikan sanksi administrasi kepada warga yang tidak mengikuti vaksinasi COVID-19 sebagai upaya untuk mengamankan warga dari virus corona.
Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah daerah setempat menerapkan pola gerakan vaksinasi massif seperti turun ke seluruh desa untuk memberikan pelayanan vaksinasi bagi warga setempat.
Ia menyarankan, pemerintah daerah setempat melakukan serbuan vaksinasi COVID-19 dengan cara memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19 di 25 desa per hari sampai beberapa hari ke depan.
“Berikan pelayanan vaksinasi COVID-19 bagi warga setempat mulai dari pagi hingga malam hari dan lokasinya berpindah-pindah di setiap desa,” ujarnya.
“Kalau kurang vaksin atau tenaga vaksinator akan kami kirim dari Bengkulu, dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 jangan menggunakan momen, tetapi dilakukan setiap hari,” ujarnya.
Ia menyatakan, meskipun hampir selama 1,5 bulan kasus aktif COVID-19 nihil di provinsi setempat, bukan berarti harus mengabaikan protokol kesehatan, dan lakukan vaksinasi.
Menurutnya, lompatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Mukomuko termasuk cepat dari sebelumnya kurang dari 30 persen warga di Mukomuko yang menerima vaksin COVID-19, namun dalam sebulan terjadi peningkatan sebesar 30 persen.
Ia menargetkan, sebesar 70 persen warga setempat yang mengikuti vaksinasi massal COVID-19 hingga akhir bulan Desember 2021. (ANT/O1)