KEMENTERIAN Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) angkat topi pada Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar). Apresiasi diberikan karena Pemkot Pariaman mengambil langkah terdepan pengolahan data masyarakat secara digital dalam aplikasi Satu Data Desa Indonesia.
Sekretaris Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT, Razali, berharap apa yang dihasilkan Pemkot Pariaman dan Desa Kampung Gadang bisa menjadi contoh bagi seluruh desa di Sumbar, termasuk Indonesia. Aplikasi ini diluncurkan di Desa Kampung Gadang, Pariaman Timur.
“Kami dari Kemendes PDTT sangat mengapresisasi yang dilakukan oleh Plt Kepala Desa Gadang yang mampu menciptakan karya yang luar biasa dalam pengolahan data di level desa di mana dalam aplikasi yang diciptakan ini berisikan tentang data masyarakat dan kehidupanya, potensi sumber daya alam di desa dan juga data semua aktivitas di desa yang tercatat di Satu Data Desa Indonesia,” kata Razali dalam peluncuran “Satu Data Desa Indonesia” secara virtual, Senin, (28/3).
Menurut Razali, keakuratan data tentang kependudukan dan adiministrasi wilayah di tingkat desa adalah hal yang sangat penting bagi pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam pengolahan data yang selama ini masih carut marut. Dia yakin gebrakan yang dilakukan Desa Kampung Gadang dan Pemkot Pariaman mengenai pengumpulan data secara digital bisa ditiru wilayah lain.
“Kalau ini bisa menjadi contoh dan diterapkan dan ditiru daerah lain di Sumbar bahkan di Indonesia maka permasalahan data yang selama ini simpang siur bisa menjadi satu data yang sama. Kami berharap apa yang dikerjakan oleh Desa Kampung Gadang dengan binaan Pak Wali Kota (Genius Umar) ini bisa menjadi role model bagi desa lain yang nantinya bermanfaat bagi pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan stakeholder yang membutuhkan data akurat,” ujar Razali.
Peluncuran Satu Data Desa Indonesia yang dimulai di Desa Kampung Gadang, Kota Pariaman ini merupakan tindak lanjut dari Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (SDI). Program ini berisikan data masyarakat di tingkat desa di mana nantinya bisa menunjang pendataan yang akurat bagi pemerintah kota ataupun pusat.
Satu Data Desa Indonesia yang dibuat secara digital dan di mulai di Desa Kampung Gadang ini muncul setelah banyaknya permasalahan tidak akuratnya data penduduk. Sehingga, menimbulkan berbagai masalah di antaranya polemik penyaluran bantuan sosial covid-19 kepada warga terdampak.
Sementara itu, Genius mengatakan satu data ini dibuat semenarik mungkin dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Di dalam aplikasi ini tersedia semua informasi mengenai area wilayah desa, data penduduk hingga tingkat sosial serta data mengenai bantuan sosial, pendidikan, tingkat ekonomi, dan data administrasi lainnya.
“Kami dari Pemkot Pariaman dan dimulai di Desa Kampung Gadang merasa sangat bangga dan senang telah dapat mewujudkan arahan dari pemerintah pusat mengenai Satu Data Indonesia. Data yang dikumpulkan dalam aplikasi ini diharapkan bisa membantu pendataan secara daerah hingga nasional,” katanya. (MI/D2)
Discussion about this post