KECAMATAN Natar memiliki banyak potensi wisata desa alam, terutama Desa Rejosari. Desa ini letaknya berbatasan langsung dengan kabupaten Pesawaran. Beberapa potensi itu seperti itu air terjun, Bukit Gadung, danau buatan, dan gua peninggalan zaman Belanda.
Kades Rejosari Teguh Maulana berniat mengembangkan salah satu gua di desa itu menjadi lokasi wisata. Gua yang telah ditemukan sejak penjajahan belanda itu dikenal oleh warga sebagai gua londo atau dalam bahasa Indonesia artinya gua Belanda.
Lokasi gua, kata Teguh, tidak jauh dari balai desa, semoga gua ini betul-betul menjadi wisata yang unggul di Natar “Insya Allah akan jadi potensi wisata yang bagus ke depannya,” kata Teguh, Rabu (16/3).
Kades menambahkan memang secara lokasi gua tersebut terletak di lahan milik PTPN 7 sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan melayangkan surat permohonan izin.
“Akan kami upayakan supaya PTPN VII memberi izin dikelola, karena di beberapa tempat gua menjadi wisata yang menjanjikan,” ujar dia.
Teguh juga optimistis 2022 jalan menuju ke desanya akan dibangun menggunakan APBD Lamsel sehingga bisa menunjang pariwisata di desanya. “Insya Allah kalau jalannya dibangun, maka desa kami bisa menjadi tujuan wisata warga Bandar Lampung dan sekitarnya,” katanya.
Sementara itu, Camat Natar Rendy Eko Suprianto mendukung para kades untuk berimprovisasi menjadikan desanya sebagai desa wisata. “Semua desa yang memiliki potensi saya dorong untuk mengembangkan pariwisatanya,” ujarnya.
Di Natar kata mantan camat Sidomulyo itu sudah ada beberapa desa yang memiliki wisata desa dan sudah berjalan memiliki pendapatan dari wisata yang dikelola. “Seperti di Negararatu ada Dua wisata desa satunya baru di resmikan oleh bupati sebulan yang lalu,” kata dia. (EBI/D2)