BAMBANG PAMUNGKAS
APARATUR Kelurahan Imopuro, Kecamatan Metro Pusat, Metro, melakukan pemantauan lintas sektor di beberapa pasar senja atau takjil yang ada di wilayah setempat.
Lurah Imopuro Maryani mengatakan pemantauan ini dilakukan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat di tengah bulan suci Ramadan.
“Kami mengimbau masyarakat terutama para pedagang takjil untuk tetap menerapkan protokol kesehatan disetiap kesempatan. Terlebih, untuk yang berjualan di Jalan Diponegoro yang notabenenya akses jalan raya,” kata dia, Jumat, (8/4).
Pada kesempatan yang sama, Bhabinkamtibmas Metro Pusat Bripka Adi Nugroho mengatakan giat pemantauan lintas sektor ini bertujuan untuk memberikan imbauan secara persuasif kepada para pedagang.
“Kami imbau untuk para pedagang untuk memerhatikan kelancaran arus lalu lintas di Jalan Diponegoro sehingga tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Kemudian, perlu juga penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujar dia.
Rio, seorang warga sekitar, mengapresiasi kegiatan pemantauan lintas sektor. Menurutnya, walaupun warga menggunakan momen puasa untuk berjualan tetap mengutamakan keselamatan.
“Keselamatan itu tetap paling utama. Jangan sampai karena terlalu bereuforia akses jalan menjadi sempit dan kelancaran pengendara terganggu,” katanya.
Pasar Kreatif Pingled
Sebelumnya diberitakan Lampung Post, Pasar Kreatif Pinggir Ledeng (Pingled) yang berada di Jalan Inspeksi, Kelurahan Imopuro, Kecamatan Metro Pusat, siap menjajakan takjil puasa. Keberadaan pasar kreatif itu juga untuk menghilangkan pandangan negatif terhadap wilayah tersebut.
Ketua Penggerak Pingled Anik Karimullah mengatakan pasar kreatif merupakan upaya persiapan untuk menjajakan takjil serba-serbi oleh masyarakat sekitar. “Dengan soft opening ini keberadaan pasar kreatif dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Apalagi kita akan menghadapi bulan suci Ramadan dan banyak warga yang mencari menu bukaan puasa,” ujarnya.
Dia menjelaskan selain menjajakan bukaan puasa, pihaknya berharap keberadaan pasar kreatif itu juga dapat menghilangkan pandangan masyarakat tentang pinggir ledeng.
“Nah, biasanya kan Pingled itu kumuh, banyak sampah dan terkesan tidak terawat. Oleh karena itu, kami ingin membuktikan Pingled yang ada di RW 01 Imopuro ini bisa menjadikan pasar kreatif,” katanya.
Wakil Wali Kota Metro Qomaru Zaman mengapresiasi langkah warga Imopuro dalam menggerakkan pasar kreatif Pingled tersebut. “Ini merupakan terobosan yang bertujuan menggerakkan perekonomian masyarakat. Tentu, walaupun kita telah mengambil tema pinggir ledeng tetap mengutamakan keselamatan. Kita tahu, irigasi ini merupakan penyedia air bagi persawahan di Metro,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Metro Silfia Naharani Wahdi menambahkan pihaknya akan mendukung pelaku ekonomi kreatif agar dapat meningkatkan kualitas SDM masyarakat. “Kami akan lakukan evaluasi, setidaknya seminggu sekali agar nanti ada perubahan. Itu semua untuk menunjang sarana dan prasarana pasar kreatif Pingled ini,” katanya. (D2)
bambang@lampungpost.co.id