ELIYAH
BANJIR akibat hujan deras yang mengguyur Lampung Barat sejak, Jumat (31/8) siang, telah menghancurkan jembatan penghubung Pekon Ringinjaya—Sukajadi, Kecamatan Bandarnegeri Suoh. Sejumlah warga telah bergotong royong membangun jalan alternatif yang kini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua.
Gotong royong membuka jalan baru sebagai jalan alternatif sepanjang 500 meter telah dilakukan, Minggu (2/9). Kepala BPBD Lampung Barat Maidar mengatakan masyarakat sejak pagi membuka jalan baru yang lokasinya terpaut sekitar ratusan meter dari jalan yang semula dilewati. Jalan baru yang dibuka itu tidak membutuhkan jembatan karena tidak melintasi sungai.
“Sejak dibuka hingga pukul 13.30, jalan alternatif itu sudah bisa dilintasi roda dua,” kata dia saat dihubungi, Minggu (2/9).
Dia mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat dalam mengatasi bencana di daerah itu. Dia menambahkan jalan alternatif kemungkinan akan dipermanenkan. Mengingat jembatan yang dilewati selama ini kondisinya sudah sangat sulit diatasi. Adanya jalan alternatif itu masyarakat di pekon tersebut sudah bisa keluar masuk menggunakan roda dua. Sementara roda empat belum memungkinkan karena jalan itu masih labil karena baru dibuka.
Seperti diketahui, jembatan Ringinjaya rusak karena satu tiang jembatan hanyut dan menyebabkan badan jembatan ambles. Kondisi itu mengakibatkan arus lalu lintas terganggu bahkan kendaraan roda empat tidak dapat melintas lagi.
Anggota DPRD Lampung Barat, Sugeng Hari Kinaryo Adi, mengatakan selain di Ringinjaya, banjir juga melanda sebagian Pekon Bumihantatai, kecamatan setempat. Pekon Bumihantatai adalah daerah langganan banjir karena letaknya berada di daerah pertemuan beberapa sungai (muara).
Namun, diingatkan untuk tetap utamakan keselamatan saat melintas, jika tidak memungkinkan lebih baik putar arah.
Jalinpanbar Mandirisejati Putus
Hujan deras yang mengguyur, Jumat (31/8), juga menyebabkan Jalan Lintas Pantai Barat (Jalinpanbar) Km 20, Pekon Mandirisejati, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), kembali terputus.
Air laut menggenangi dan mengakibatkan kemacetan bail dari arah Krui—Bandar Lampung dan sebaliknya. Kondisi arus lalu lintas berangsur membaik, Minggu (2/9). Kanit Lantas 2 Polsek Pesisir Tengah Bripka Hardi mengatakan sejak Sabtu (1/9), kendaraan roda empat pribadi sudah bisa melintas satu-persatu, begitu juga kendaraan roda dua. “Namun, diingatkan untuk tetap utamakan keselamatan saat melintas, jika tidak memungkinkan lebih baik putar arah,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (2/9).
Dia menjelaskan saat ini di lokasi Jalinpanbar Mandirisejati telah dibuat tanggul penahan ombak laut dengan pasir menggunakan ekskavator yang berada di lokasi. “Diharapkan tanggul dapat menahan sementara ombak laut agar tidak lagi menggenangi jalur perlintasan,” kata dia.
Pihaknya juga mengimbau kendaraan bermuatan seperti truk dan kendaraan besar lainnya untuk sementara ini tidak melintas di Jalinpanbar Mandirisejati. “Untuk truk bermuatan dan kendaraan besar kami imbau agar balik arah karena dikhawatirkan terjerembap jika memaksa melintas,” ujarnya. (CK10/D1)