PEKON Talangpadang, Kecamatan Talangpadang, Tanggamus, berupaya keras menjadi pekon yang mandiri, maju, dan berkembang. Hal itu dilakukan dengan mempercepat berbagai pembangunan infrastruktur di pekon tersebut.
Talangpadang merupakan pekon tua yang berada di area perkotaan di Kecamatan Talangpadang. Pekon itu merupakan jantung ekonomi masyarakat setempat. Hal itu yang membuat Kepala Pekon Talangpadang Joni Zaidi berupaya menjadikan daerahnya lebih maju.
Sejumlah pembangunan baik sarana maupun prasarana terus dikebut. Mulai dari pencairan dana desa tahun anggaran 2018 termin kedua sebesar 40% senilai Rp323 juta, yang digunakan untuk membangun kantor pekon di Dusun II dengan ukuran 10 x 9 meter.
“Pekon ini berdiri pada 1891 dan merupakan tertua di Kecamatan Talangpadang. Baru di tahun ini kami dapat merealisasikan pembangunan kantor pekon,” kata dia di ruang kerjanya, Kamis (2/8).
Dia mengungkapkan selama ini pihaknya melayani masyarakat dengan menumpang di puskesdes. Hal itu menyebabkan pelayanan menjadi tidak maksimal. Selain kantor pekon, pihaknya juga akan membangun kantor badan usaha milik desa (bumdes) di Dusun II. “Akan dilakukan pembuatan talut yang dikerjakan di termin terakhir dana desa,” ujar Joni.
Pola pikirnya dapat berkembang melihat peluang yang dapat meningkatkan taraf ekonomi warga.
Menurut dia, pihaknya terus berupaya untuk menaikan taraf ekonomi warga, salah satunya dengan membentuk bumdes. Pengurus bumdes bergerak dalam bidang pengolahan pakan dan penyuplai ke peternak-peternak ikan di Pekon Talangpadang.
“Ada sembilan dusun di pekon ini dan di setiap dusun terdapat 3—4 peternak ikan, peluang inilah yang saya manfaatkan untuk menyuplai pakan ke mereka,” ujarnya.
Dia mengatakan sebelumnya peternak ikan kesulitan untuk mencari pakan dan tidak sedikit pula yang kehabisan modal buat membeli pakan. Kami menyediakan pakan dengan sistem bagi hasil atau bayar saat panen.
Ia menambahkan ke depan pihaknya juga bisa menyuplai pakan ikan tidak hanya di Pekon Talangpadang, tetapi juga di pekon-pekon tetangga dan daerah lain.
Pemberdayaan
Selain itu, kapasitas SDM juga terus ditingkatkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan pemberdayaan. Terdapat beragam pelatihan yang digelar untuk warga, seperti pembuatan flanel, gantungan kunci, dan bros. Lalu, pelatihan siskudes, bumdes, dan bidang hukum khusus aparatur desa.
Joni mengatakan dengan memberikan pelatihan khusus kepada warga dan aparatur desa, pihaknya berharap dapat mengambil ilmu yang diberikan. “Pola pikirnya dapat berkembang melihat peluang yang dapat meningkatkan taraf ekonomi warga,” kata dia. (WID/D1)