CANDRA PUTRA WIJAYA
WARGA Kelurahan Tamanasri, Kecamatan Baradatu, Way Kanan, memiliki kekompakan cukup tinggi dalam membangun infrastruktur di wilayahnya. Meski dana pembangunan minim, sikap gotong royong mampu menuntaskan sarana dan prasarana yang memang sudah menjadi program pemerintah kelurahan bersama masyarakat.
Lurah Tamanasri, Insani, menyampaikan pembangunan infrastruktur tersebut berjalan guna mempercepat perkembangan di wilayahnya. Pihaknya melakukan pembangunan infrastruktur yang benar-benar penting bagi masyarakat.
Pemerintah kelurahan pada tahun lalu melakukan pembangunan siring pasang. Selain itu, Kelurahan Tamanasri juga membangun cor beton di wilayah setempat. Anggaran untuk pembangunan infrastruktur pada 2020 mencapai Rp362 juta.
“Anggaran untuk pembangunan infrastruktur itu memang tidak banyak. Namun, apabila niatnya untuk membangun, itu akan cukup. Mudah-mudahan pembangunan infrastruktur ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kelurahan Tamanasri,” ujarnya, Minggu (14/2).
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur dengan cara menghidupkan kembali jiwa bergotong royong bersama masyarakat setempat. Kegiatan gotong royong itu juga dapat mempererat hubungan antarwarga.
“Dalam mengerjakan pembangunan itu, kami melibatkan masyarakat untuk bersama-sama melakukan gotong royong dan mendapat sambutan yang antusias. Masyarakat memang sangat mendukung setiap kegiatan atau program dari kelurahan. Gotong royong juga akan memperkuat dan mempererat hubungan antarwarga,” kata dia.
Selain pembangunan, anggaran tersebut juga untuk membayar honor pegawai, penggerak PKK, guru mengaji, petugas posyandu, dan sebagainya. “Untuk 2021, kami merencanakan pembangunan rabat beton, sumur bor, lapangan voli, dan lapangan bola tangkis,” ujarnya.
Wilayah Geografis
Insani menjelaskan Kelurahan Tamanasri memiliki luas 3.200 hektare, dengan jumlah kepala keluarga 705 dan total penduduknya 2.516 orang. Jumlah itu terdiri atas laki-laki 1.292 orang dan perempuan 1.224 jiwa.
Untuk jenis pekerjaan mayoritas merupakan pengusaha, baik kecil, menengah, maupun besar, yang mencapai 250 orang. Selain itu, ada pedagang keliling 15 orang dan empat orang anggota Polri.
“Di Kelurahan Tamanasri juga ada warga yang bekerja sebagai petani yang berjumlah 85 orang. Selain petani ada juga yang berpencaharian sebagai buruh tani yang mencapai 50 orang,” ujarnya.
Dia menambahkan daerahnya berada di antara empat wilayah yang mengitari. Di utara berbatasan dengan Tiyuh Balak 1 dan barat Kampung Gedungrejo. “Sementara dua daerah lainnya, yakni di selatan Campurasri dan barat dengan Kampung Gedungrejo,” kata dia.
Dia menjelaskan kesadaran warganya untuk mengenyam pendidikan juga cukup tinggi. Hal itu karena mayoritas warganya mengenyam pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, baik D-3 maupun S-1.
“Dari warga yang mengenyam pendidikan tersebut yang tamat S-1 atau sederajat mencapai 100 orang, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan, di kelurahan kami juga ada yang sudah menyandang gelar S-2 yang mencapai 50 orang,” ujar dia. (D1)
candra@lampungpost.id