PETANI di Lampung Barat kini tidak perlu khawatir dengan ketersediaan air untuk sawahnya. Sejumlah sumber air untuk kebutuhan tanaman pangan telah dibangun dengan sumber dari dana alokasi khusus tahun ini.
Kepala Bidang Sarana dan Prasana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Barat Antoni Zakaria mengatakan puluhan unit sarana pertanian yang telah selesai dibangun diharapkan dapat meningkatkan luasan tanam. Hal itu tentu bertujuan untuk mencapai target produksi yang dilaksanakan melalui upaya peningkatan sarana dan prasarananya.
“DAK sebesar Rp5 miliar telah digunakan untuk rehabilitasi prasarana sumber air bagi lahan pertanian berupa jaringan irigasi, embung dan dam parit,” kata dia saat ditemui, Jumat (31/8).
Delapan Irigasi Tersier DAK Lambar
Kecamatan Sumberjaya sebanyak 4 unit
Kecamatan Kebuntebu 6 unit
Kecamatan Way Tenong 5 unit
Kecamatan Airhitam 1 unit
Kecamatan Gedungsurian 4 unit
Kecamatan Bandarnegeri Suoh 5 Unit
Kecamatan Suoh 2 unit
Dia memerinci pembangunan dan rehabilitasi sarana irigasi telah selesai dilaksanakan. “Pekerjaan rehabilitasi dan pembangunan embung serta dam parit sudah dilaksanakan dan kini tinggal menyelesaikan administrasi keuangannya saja,” kata Antoni.
Pihaknya telah membangun 30 irigasi tersier dan tujuh unit embung (selengkapnya di tabel). Selain itu, telah dibangun 18 dam parit. Selain itu, sebanyak Rp500 juta dari total DAK dilaksanakan untuk pembangunan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Bandarnegeri Suoh. Lalu, Rp251 juta digunakan untuk penunjang kegiatan (konsultasi perencanaan, konsultasi pengawasan dan administrasi kegiatan).
Menurutnya, khusus pelaksanaan pembangunan gedung BPP hingga saat ini masih dalam proses pengerjaan. “Kalau pelaksanaan pembangunan irigasi, dam parit dan embungnya, sudah selesai,” ujarnya. (ELI/D1)
Tujuh Unit Embung DAK Lambar
Kecamatan Suoh di Pekon Roworejo, Sumberagung, dan Bandingagung. Kecamatan Sumberjaya di Pekon Way Petai
Kecamatan Kebuntebu di Pekon Purajaya, Tribudisyukur, dan Sukamaju