WAHYU B PAMUNGKAS
PROGRAM pembangunan pada 2020 yang tertunda membuat masyarakat Kampung Qurniamataram, Kecamatan Seputihmataram, Lampung Tengah, kecewa. Namun, aparatur kampung berencana menuntaskannya pada 2021.
Kepala Kampung Qurniamataram Karyanto Yulli Setiabudi mengaku masyarakat sangat merasakan dampak pandemi Covid-19, khususnya yang menantikan realisasi pembangunan infrastruktur sesuai rencana kesepakatan bersama. Pada 2020, Kampung Qurniamataram berencana membangun jalan lapen, taman di lapangan kampung, jogging track melingkar di lapangan kampung, sejumlah gorong-gorong, jembatan pelat, siring pasang, dan talut.
“Namun, adanya pandemi menyebabkan pemerintah kampung merealokasi anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dalam bentuk kegiatan penyemprotan maupun pemberian bansos. Karena pemangkasan itu yang terealisasi yakni jogging track dan talut,” katanya, Rabu (13/1).
Dia menambahkan walaupun APBKam belum final, rencananya pada 2021, pemerintah kampung akan melanjutkan semua pembangunan yang tertunda. Meskipun tidak maksimal karena tetap harus mengalokasikan anggaran Covid-19, setidaknya pembangunan fisik bisa berlanjut.
Saat ini, jalan-jalan utama di Qurniamataram sudah lapen semua, hanya tersisa sekitar 2.500 meter yang menghubungkan Dusun 3 dan 4. Ia sangat berharap bisa menuntaskannya pada 2021. “Kami akan melanjutkan rencana 2020 yang tertunda. Prioritasnya jalan lapen itu,” ujarnya.
Prioritas lain, menurut Karyanto, adalah jalan usaha tani. Sayangnya, itu bukan kewenangan pihaknya sehingga berharap peran Pemkab Lamteng.
“Jalan usaha tani sangat parah kalau musim hujan seperti saat ini. Kami harap ada alokasi pembangunan dari kabupaten, provinsi, maupun pusat,” katanya.
Menurut dia, secara umum kegiatan kampung berjalan dan tidak ada hambatan selain penyesuaian akibat pandemi. Soal kerusakan jalan provinsi dan kabupaten jelas di luar kemampuan dan kewenangan pemerintah kampung. Karyanto, mewakili masyarakat Kampung Qurniamataram, berharap pemprov dan pemkab mendahulukan perbaikan drainase, baru memperbaiki jalan. Sebab, sejumlah titik jalan provinsi dan kabupaten yang ada di Qurniamataram rusak parah karena terendam air dari drainase yang buruk.
“Untuk jalan kabupaten dan provinsi, masalah utamanya drainase. Itu kami harap ada penyelesaian dahulu. Sebab, anggaran desa tidak boleh untuk itu,” katanya.
Mengerti
Karyanto menyadari kekecewaan masyarakat akibat tertundanya sejumlah pembangunan fisik pada 2020. Namun, sebagian besar masyarakat juga memahami kondisi dan dampak pandemi setelah mendapat penjelasan.
“Setelah tahu dan paham, masyarakat bisa mengerti. Tetapi kan tetap kecewa. Karena itu, kami berharap bisa lebih maksimal pada 2021. Lebih-lebih jika program bansos dan padat karya bisa selaras,” ujarnya.
Selain pembangunan fisik, pemerintah kampung juga memprioritaskan penguatan badan usaha milik kampung (BUMK) dan kelompok wanita tani (KWT) pada program pemberdayaan. Meskipun demikian, para pemuda dan pemudi kampung akan mendapat kesempatan mengikuti pelatihan agar memiliki kemampuan dalam meningkatkan perekonomian mereka.
Karyanto mengatakan pada 2021 akan mengupayakan supaya BUMK bisa berkembang, memiliki usaha yang lebih kuat, dan potensial. Selain itu, pihaknya juga mendorong KWT agar mampu mendirikan warung-warung sehingga hasil tanaman dari pekarangan rumah anggota tidak hanya jadi konsumsi sendiri, tetapi bisa menjualnya untuk menambah penghasilan keluarga masing-masing.
“Pada 2020, kegiatan-kegiatan BUMK dan KWT tetap berjalan. Tahun ini, kami akan lebih memaksimalkannya agar lebih berdampak secara ekonomi,” katanya.
Menurut dia, meskipun fokus pada BUMK dan KWT, program yang lain, seperti posyandu dan PKK, akan tetap berjalan. Sedangkan untuk pemuda, kampung tidak menganggarkan karena beberapa pertimbangan, di antaranya keterbatasan anggaran dan efektivitas kegiatannya.
Namun, jika para pemuda atau pemudi berminat mengikuti pelatihan agar memiliki skill dalam mendukung kegiatan ekonomi, kampung akan memfasilitasi. “Kalau para pemuda-pemudi mau pelatihan menjahit atau kemampuan lain sebagai jalan usaha, menambah penghasilan, meningkatkan perekonomian, saya akan berupaya memfasilitasi,” katanya.
Selama ini, kata dia, anggaran untuk para pemuda habis untuk kegiatan yang belum mengarah pada peningkatan ekonomi. Itu sebabnya, pada 2021 pihaknya akan mendorong ke arah itu. “Kami siap menghadirkan ahlinya untuk pelatihan para pemuda-pemudi,” ujarnya. (D1)
wahyu@lampungpost.id
Discussion about this post