BEBERAPA usulan menarik dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) se Kecamatan Natar disampaikan kepada masyarakat dan Pemerintah Desa Rejosari dalam kegiatan Musrenbangdes yang digelar, Kamis (11/11). Salah satunya usulan di bidang peternakan dan perikanan yang memang cukup maju di desa tersebut.
Kepala UPT Puskeswan Natar Seli Erlina mengatakan di desa ini terdapat 3.000 ekor sapi yang diternak oleh masyarakat. Untuk itu peternak desa diharapkan membuat suatu terobosan seperti mendirikan koperasi untuk mengembangkan lebih maju lagi potensi apa yang ada di desa ini.
“Koperasi ini nantinya mengelola pakan ternak, penjualan sapi, termasuk mengelola kotoran ternak menjadi pupuk yang laku dijual di pasaran hal ini akan membuat kemajuan bagi peternakan di desa,” ujar dia.
Kepala UPT Perikanan Natar, Heri Fahmi mengaku siap membantu warga dalam hal pemenuhan bibit ikan namun warga harus mempelajari teknik cara budi daya ikan supaya berhasil.
Selain ikan memang laku untuk dijual jika budidaya berhasil, ikan juga diharapkan mampu mencapai target Swasembada gizi, “Harapannya budidaya ikan lebih digalakkan lagi, hal ini juga untuk menuntaskan kasus stunting di suatu wilayah. Seperti apa langkahnya nanti bisa kita paparkan di UPT silahkan datang ke kantor,” kata dia.
Camat Natar Rendy Eko Supriyanto menjelaskan, usulan soal budi daya ikan di embung dengan cara keramba apung sangat pas dilakukan di desa ini. Selain nantinya masyarakat akan maju di bidang perikanan, kasus stunting juga tidak akan ada lagi dengan adanya pemenuhan gizi kepada masyarakat.
“Potensinya banyak di Rejosari pertama embung, harus dimanfaatkan. Kalau pun nanti jadi keramba apungnya sangat luar biasa, pemuda tidak perlu keluar daerah cari pekerjaan cukup dengan budidaya ikan di desanya,” ujar dia.
Sementara itu mengenai usulan mendirikan gedung sekolah menengah pertama pihak kecamatan akan sangat mendukung hal ini, tetapi ada hal yang mesti dipersiapkan seperti tersedianya lahan yang luas. Nantinya lahan tersebut dihibahkan kepada desa dan desa akan memberikan kepada kabupaten selanjutnya kabupaten akan mengusulkan dana alokasi khusus (DAK) ke pemerintahan pusat untuk mendirikan gedung sekolahan di desa ini. “Prosesnya memang agak panjang. Nanti akan saya koordinasikan dengan dinas pendidikan soal ini,” katanya.
Secara persyaratan memang susah pas desa ini ada sekolahan SMP, karena untuk sekolah dasarnya sudah ada lima. “Kalau untuk SD sudah pas ada 5 disini sudah cukup untuk mendirikan sekolahan SMP, kalau SMA bukan wewenangnya kabupaten tetapi ranahnya provinsi,” ujarnya. (EBI/D2)
Discussion about this post