FEBI HERUMANIKA
PULUHAN warga Desa Waisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, membuka jalan baru sepanjang 200 meter dengan lebar 3 meter secara swadaya, Minggu (2/1). Kepala desa Waisari, Antoni, mengatakan hal itu dilakukan untuk mempermudah akses menuju lahan pertanian.
Antoni menjelaskan puluhan warga sejak pagi bersama-sama mengukur jalan yang akan dibuka untuk jalan baru. Kemudian, bersama membersihkan dan membentuk badan jalan yang nantinya diprioritaskan untuk dibangun lebih bagus lagi. “Setiap hari libur warga diarahkan untuk bergotong royong membenahi fasilitas publik yang ada di desa,” kata dia.
Gotong royong dilakukan supaya fasilitas, seperti jalan dan talut penahan air, bisa terawat serta tidak banjir. Menurut Antoni, warga secara sukarela meluangkan waktu untuk bekerja bakti demi terwujudnya desa yang maju dan tidak kesulitan menuju lahan pertanian. “Kalau jalan bagus hasil bumi akan makin mudah untuk dikeluarkan, petani akan mudah menjual hasil buminya,” ujarnya.
Maryono, warga setempat, mengatakan dengan swadaya, pekerjaan membangun desa yang lebih maju akan cepat terwujud. “Fasilitas yang ada di desa tentu akan makin baik dan dapat dinikmati secara bersama-sama,” kata dia.
“Pembukaan jalan baru hari ini didukung penuh warga, dengan dibukanya jalan menuju lahan pertanian tentu akan mempermudah warga untuk mengeluarkan hasil panennya. Semoga jalan ini terus dibenahi hingga dibeton,” ujar Antani.
Perbaiki Jalan Kampung
Diberitakan Lampung Post, masyarakat Kampung Srinumpi, Kecamatan Bumiagung, Way Kanan, bersama babinsa Koramil 427-04/Bahuga bergotong royong memperbaiki jalan kampung, Minggu (2/1). Babinsa Koramil 427-04/Bahuga Kodim 0427/Way Kanan Sertu Priyono menjelaskan bahwa budaya gotong royong ini harus terus ditingkatkan, mengingat slogan TNI yakni bersama masyarakat TNI kuat.
“Kami bersama masyarakat memperbaiki jalan kampung yang mulai rusak guna menciptakan pembangunan kampung yang lebih baik lagi,” kata dia.
Menurut dia, budaya gotong royong dilakukan untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat. Kegiatan gotong royong memperbaiki jalan ini menjadi tugas bersama untuk membangun kampung yang lebih baik.
Kegiatan itu juga tidak lepas dari peran aktif babinsa yang merupakan ujung tombak satuan dalam membantu masyarakat di wilayah kampung binaannya. Selain itu, upaya yang dilakukan babinsa itu merupakan suatu bentuk upaya guna memelihara kemanunggalan TNI dengan Rakyat.
“Gotong royong ini merupakan wujud kebersamaan TNI yang selalu bergandengan tangan untuk berkerja sama mengatasi kesulitan masyarakat,” ujarnya. (TRA/D2)