KAMPUNG Trimulyo Mataram, Kecamatan Seputihmataram, Lampung Tengah, optimistis menuntaskan pembangunan 1.800-an meter jalan tanah pada 2021. Pembangunan infrastruktur tersebut dalam upaya membuat perubahan di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Kampung Trimulyo Mataram, Joko Walidi, mengatakan tahun lalu berbagai kebijakan terkait penanganan Covid-19 membuat aparatur kampung hanya mampu membuat sedikit kemajuan. Pembangunan hanya gorong-gorong dan penyediaan ambulans desa.
Hal itu bukan hanya karena pengalokasian banyak anggaran untuk penanganan Covid-19, tetapi juga kesibukan para aparatur yang harus berkali-kali mengubah APBKam untuk menyesuaikan keadaan. Struktur anggaran desa yang semula 60 persen infrastruktur dan 40 persen pemberdayaan, berubah total karena keadaan darurat Covid-19.
Menurut Joko, pihaknya belum menyusun APBKam 2021 karena pagunya belum ada. Biasanya, setiap tahun pada Februari pembahasan APBKam selesai, selama tidak ada hambatan. Meskipun demikian, Joko Walidi mengaku optimistis 2021 bisa lebih baik dan target-target pembangunan bisa terpenuhi.
“Dengan pengalaman 2020, kami optimistis pada 2021 bisa jauh lebih baik. Untuk fisik di antaranya kami menargetkan 1.800-an meter jalan tanah kami tuntaskan. Walaupun itu belum termasuk jalan pertanian,” katanya.
Rencananya, selain meningkatkan jalan tanah, Kampung Trimulyo ingin membangun sejumlah titik drainase, tanggul penangkis, dan pengaspalan jalan (lapen). Dia menyatakan walau potensi hambatan tetap ada, pihaknya berharap bisa mengatasi hal itu dengan cara bersinergi dengan elemen masyarakat dan aparatur kampung lainnya. (WAH/D1)
Discussion about this post