YON FISOMA
SELAIN untuk penanganan Covid-19, Pemerintah Pekon Pemerihan, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat, menggunakan dana desa (DD) 2020 untuk pembangunan fisik dan sarana prasarana lainya. Pembangunan fisik bakal berlanjut pada 2021.
Peratin Pekon Pemerihan, Dahril, mengatakan pembangunan fisik yang menggunakan dana desa 2020 adalah jalan rabat beton pada dua lokasi di wilayah Pemangku Satu dengan panjang total sekitar 200 meter dan lebar tiga meter. Kemudian pembukaan badan jalan sepanjang 581 meter dengan lebar lima meter serta pembangunan gorong-gorong di wilayah Pemangku Dua yang menghubungkan permukiman warga dengan lokasi perkebunan.
“Pengerjaan seluruh pembangunan telah rampung. Kami berharap hasil pembangunan memberi banyak manfaat untuk masyarakat di pekon itu,” ujarnya.
Dahril mengaku pengucuran dana desa setiap tahun itu mampu membawa peningkatan infrastruktur fisik dan nonfisik di pekon. “Adanya alokasi DD setiap tahun membuat pembangunan merata dan berkelanjutan. Begitu juga dengan pembangunan nonfisik program pemerintah pekon dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya akan melanjutkan pembukaan badan jalan penghubung Pemangku Dua dengan lokasi perkebunan. Pembukaan badan jalan yang idealnya sekitar satu kilometer, baru terlaksana 581 meter dengan lebar lima meter karena keterbatasan DD 2020.
Dia berharap dukungan masyarakat dan seluruh elemen di pekon akan menjadikan berbagai program pembangunan berjalan maksimal. Selain itu, memiliki dampak positif yang signifikan untuk kesejahteraan masyarakat.
Kami berharap hasil pembangunan memberi banyak manfaat untuk masyarakat di pekon itu.
Pemekaran
Dahril mengungkapkan seiring makin padatnya penduduk karena setiap tahunnya bertambah, pihaknya melihat perlu adanya pemekaran wilayah dengan menambah jumlah pemangku (dusun). “Sekarang baru ada tiga pemangku di pekon ini. Kami harap ada penambahan satu wilayah pemangku sehingga menjadi empat pemangku,” ujarnya.
Perluasan itu juga untuk memudahkan akses masyarakat membawa hasil kebun mereka ke pasar. Pihaknya akan terus membuka jalan dari wilayah permukiman Pemangku Dua menuju lokasi perkebunan.
Namun, untuk peningkatan jalan baik untuk jalan asapal atau rabat beton perlu bantuan alokasi anggaran dari APBD Pesisir Barat. Sebab, anggaran DD terbatas jumlahnya sehingga tidak mampu mengaver peningkatan jalan tersebut.
“Kami bukan tidak bersyukur dengan adanya DD yang menyebabkan banyak pembangunan sarana prasarana, seperti jalan penghubung antarlingkungan permukiman sehingga akses transportasi masyarakat menjadi leluasa. Namun untuk peningkatan jalan seperti pengaspalan, kami harap pemerintah daerah dapat menganggarkan melalui APBD,” katanya.
Kalau pembangunan jalan itu sudah rampung, kata dia, selain menjadi jalur evakuasi saat terjadi bencana alam, juga menjadi akses jalan alternatif jalur perkebunan warga ke wilayah pekon tetangga, seperti ke Pekon Way Redak, Pekon Way Napal, dan Pekon Lintik.
Sementara dalam penanganan pandemi Covid-19 pada 2020, pihaknya telah melakukan upaya, seperti penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas umum dan rumah warga. Selain itu, pembagian masker, hand sanitizer, dan berbagai upaya sesuai arahan Pemerintah Pusat provinsi dan kabupaten untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di wilayah itu khususnya.
“Untuk penanganan Covid-19 pada 2021, bantuan langsung tunai DD. Kalau jumlah warga penerimanya sekarang masih kami proses, perlu pendataan kembali. Pada 2020 lalu ada 68 penerima,” katanya. (D1)
yon@lampungpost.id