PEMBANGUNAN drainase yang berada di jalan kabupaten menjadi fokus Pemerintah Pekon Nusawungu, Kecamatan Banyumas, Pringsewu. Proses pembangunannya sudah melalui proses panjang termasuk rekomendasi dari PUPR Pringsewu.
Sebelum Covid-19 mewabah, sudah ada pembangunan drainase dan pelebaran di ruas jalan kabupaten mulai dari perbatasan Pekon Srirahayu dengan Nusawungu. Namun, saat ini masih terdapat satu ruas jalan untuk pembangunan drainase sepanjang sekitar 80 meter di kiri dan kanan jalan atau sekitar 1.600 meter di Dusun III.
Kepala Pekon Nusawungu Joko Supriyono menyatakan jika pandemi Covid-19 sudah selesai, akan melanjutkan pembangunan drainase. Jalan tersebut selain akan menjadi lebih juga makin lebar.
Sejauh ini kondisi fisik bangunan di Pekon Nusawungu sudah cukup baik selama pengucuran program dana desa. Bahkan, selain mempercepat pembangunan di tingkat pekon, masyarakat juga mendapatkan manfaatnya secara ekonomi.
Dia mencontohkan pelaksanaan pembangunan fisik dengan pola padat karya secara otomatis masyarakat ikut terlibat pekerjaan dan secara langsung mendapatkan upah atau bayaran dari pekerjaan tersebut. “Pembangunan dengan padat karya yang melibatkan langsung masyarakat dan mereka akan mendapatkan upah,” katanya.
Tiga Dusun
Dia menambahkan Pekon Nusawungu memiliki tiga dusun dengan jumlah penduduk sekitar 400 kepala keluarga. Masyarakat Pekon Nusawungu mayoritas bermata pencarian sebagai petani karena wilayahnya sebagian besar adalah lahan pertanian dan perkebunan.
Pekon Nusawungu yang berjarak sekitar 5 km dari ibu kota Kecamatan Banyumas memiliki sarana transportasi jalan kabupaten yang kondisinya cukup lumayan. Sehingga akses keluar masuk warga ke kecamatan cukup mudah, baik untuk ke pasar maupun urusan kepemerintahan di ibu kota kecamatan.
Fasilitas umum lainnya di Pekon Nusawungu adalah balai pekon yang representatif untuk pertemuan warga, baik untuk musyawarah soal pembangunan maupun keperluan lain. “Kondisi kebutuhan air bersih di sini juga sudah lebih baik dengan adanya pembangunan dua SPAM bantuan pemerintah. Masyarakat pun tidak kesulitan lagi saat kemarau tiba karena sebelumnya warga kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan, saat kemarau masih untuk membantu perajin bata. Artinya, air bersih sudah cukup melimpah,” katanya. (WID/D1)