Widodo
PEKON Sriwungu, Kecamatan Banyumas, Pringsewu, berkomitmen terus membangun wilayahnya, baik fisik maupun sumber daya manusia (SDM). Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pekon (APBPekon) berjalan secara riil sehingga program dapat terlaksana di tahun anggaran berjalan.
Kepala Pekon Sriwungu, Subur Ginanjar, menjelaskan ada beberapa sumber pendapatan dalam APBPekon, yakni pendapatan asli pekon/desa (PAD) Rp5 juta, pendapatan yang bersumber dari transfer pemerintah Rp1,326 miliar, dan terealisasi Rp1,332 miliar. Sementara APB Pekon 2020 bersumber dari dana desa (DD) Rp915,188.000, dana bagi hasil pajak dan retribusi Rp11.126.928, dan terealisasi Rp15.465.664. Kemudian, pendapatan lain Rp11.726,353.
Subur menjelaskan dengan anggaran tersebut, pemerintah pekon juga menyusun belanja setahun mendatang, yakni penyelenggaraan pemerintahan dari estimasi Rp419,86 juta terealisasi Rp400,6 juta. Kemudian, untuk pembangunan desa/pekon dari estimasi Rp443,5 juta terealisasi Rp439, 4 juta sehingga terdapat silpa Rp4,1 juta.
“Sementara itu, rencana anggaran pembinaan kemasyarakatan Rp22,8 juta terealisasi Rp17,6 juta sehingga silpa Rp5,2 juta. Kemudian, pemberdayaan masyarakat Rp51,7 juta,” ujarnya, Senin (1/3).
Selain itu, untuk penanggulangan bencana terencana Rp346 juta dan terealisasi Rp344,5 juta dengan silpa Rp1,5 juta. Sementara untuk semua kegiatan menelan anggaran belanja Rp1.283.860.146 terealisasi Rp1.261.881.000 atau silpa Rp22.049.176. Pengalokasian penyertaan modal desa untuk bumdes Rp90 juta.
Pemerintah desa membagi dana desa (DD) yang berjumlah Rp908,7 juta untuk sejumlah kegiatan pada 2021. Pembangunan desa Rp386,3 juta, pemberdayaan masyarakat Rp91,5 juta, penanggulangan dampak covid untuk 98 kelompok penerima manfaat (KPM) atau KK dengan anggaran Rp425,8 juta, serta penyertaan modal Rp5 juta.
Penanganan Korona
Subur menambahkan anggaran APBPekon Sriwungu juga masih terfokus untuk penanganan bencana, yaitu pencegahan covid-19. Dari jumlah dana desa yang ada, hampir 50 persen untuk penanganan virus asal Wuhan, Tiongkok, itu. Bahkan, dari jumlah DD yang Rp900 juta itu, anggaran untuk penanganan covid-19 mencapai Rp344 juta.
“Kami selama ini menjalankan penanganan pencegahan korona sesuai dengan instruksi bupati dan berlanjut tahun ini sesuai dengan perintah Pemerintah Pusat. Kesehatan menjadi aset terbesar dalam membangun pekon. Jika warga tidak sehat, otomatis pembangunan akan stagnan,” ujarnya.
Dia menambahkan pekonnya memiliki luas 333,5 hektare dengan jumlah penduduk 1.282 jiwa. Wilayah Pekon Sriwungu terdiri atas dua dusun dan delapan RT.
“Wilayah kami berada di antara empat pekon tetangga. Di utara berbatasan dengan Sukamulya dan selatan dengan Banjarejo. Untuk di sebelah barat berbatasan dengan Pekon Sinarmulya dan di timur ada Pekon Sinarbaru,” kata dia. (D1)
widodo@lampungpost.co.id