ELIYAH
PEKON Padangcahya, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, pada tahun ini melalui program dana desa memfokuskan kegiatan pelaksanaan pembangunan jalan lingkungan dan jalan produksi. Tahun lalu pembangunan fisik hanya untuk pelaksanaan rehab kantor pekon dan gedung posyandu.
Peratin Pekon Padangcahya Mad Darmawan mengatakan tahun ini fokus pelaksanaan pembangunan adalah jalan yang merupakan kebutuhan utama masyarakat. Sebab, tahun lalu pembangunan jalan tidak dapat terlaksana karena dampak Covid-19 sehingga anggaran beralih untuk BLT.
“Tahun lalu pelaksanaan pembangunan hanya untuk membangun gedung posyandu dan merehab kantor pekon saja. Itu pun bisa terlaksana karena saat itu prosesnya sudah berjalan sebelum ada ketentuan pemberian bantuan BLT. Sebenarnya tahun lalu ada juga kegiatan pembangunan jalan. Namun, ada pengalihan dana untuk penanganan dampak Covid-19 berupa pemberian bantuan langsung tunai sehingga tidak jadi terlaksana. Untuk tahun ini kami akan melanjutkan rencana pembangunan jalan yang tertunda itu,” ujarnya, Minggu (7/2).
Dia menjelaskan sesuai rencana, pembangunan jalan itu, yakni rabat jalan menuju makam Pemangku Pekonbalak I sepanjang 300 meter. Kemudian rabat beton jalan di Pemangku Sampot sepanjang 150 meter dan kegiatan pembukaan badan jalan Pekon Balak 1 sepanjang 700 meter.
Anggaran ketiga kegiatan penanganan jalan itu akan menggunakan dana desa tahun ini. Namun, pelaksanaannya masih menyesuaikan dengan kondisi keuangan.
Apabila dananya tidak mencukupi hanya akan fokus pada pembangunan jalan menuju makam dan pembukaan badan jalan sepanjang 700 meter untuk jalan produksi selebar 4 meter.
Insentif
Selain untuk program pembangunan fisik dan BLT, Pekon Padangcahya juga mengalokasikan anggaran untuk pemberian insentif kepada warga yang melaksanakan tugas sebagai linmas, guru mengaji, guru PAUD, marbot, dan honor untuk tenaga posyandu.
Anggaran pekon pada 2020 untuk insentif guru mengaji, honor posyandu, guru mengaji, dan guru PAUD mencapai Rp24,6 juta. Kemudian untuk imam masjid dan marbot Rp150 ribu/orang totalnya mencapai Rp7,2 juta dan insentif untuk tenaga linmas Rp10,8 juta. Program pemberian insentif ini dilaksanakan setiap bulan dan berlanjut hingga saat ini.
Tahun ini sesuai ketentuan, pemerintah pekon masih akan menggelontorkan pemberian BLT bagi masyarakat yang terdampak covid-19. Namun, untuk jumlah calon penerima maupun berapa alokasi anggarannya itu masih dalam pembahasan dan rencana itu masih dalam penyusunan terlebih dulu.
“Untuk tahun lalu total dana desa untuk program BLT selama sembilan bulan dari tahap I sampai selesai mencapai Rp604 juta,” katanya.
Adapun jumlah penerima BLT dana desa tahun lalu yaitu tahap I April—Juni berjumlah 239 KK. Kemudian tahap II Juli—September berkurang menjadi 194 KK karena ada perluasan penerima program BPNT.
Jumlah penerima BLT kembali berkurang pada tahap III yaitu Oktober—Desember menjadi 30 KK. Pengurangan kembali terjadi berdasarkan hasil musyawarah pekon sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Untuk tahun ini, kata dia, pihaknya akan kembali meluncurkan pemberian BLT sesuai dengan ketentuan yang ada. (D1)
eliyah@lampungpost.id