FEBI HERUMANIKA
PEMERINTAH Desa (Pemdes) Rejosari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, membuka peluang usaha sektor perikanan dengan membudidayakan ikan dalam keramba apung di embung. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Kepala Desa Rejosari Teguh Maulana mengatakan selain bisa untuk membudidayakan ikan, keberadaan keramba apung tersebut sekaligus dapat menjadi destinasi wisata bagi warga yang berkunjung ke Rejosari.
“Pengajuan pemanfaatan embung untuk budi daya ikan menggunakan keramba apung saat musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) desa dengan kecamatan. Kemudian unit pelaksana teknis (UPT) di bidang perikanan sangat setuju dengan usulan tersebut,” kata dia, Jumat (14/1).
Teguh menambahkan selain ada penghasilan dari budi daya ikan, konsumsi ikan warga desa akan terpenuhi, sehingga harapan swasembada gizi dapat tercapai.
“Banyak manfaat yang bisa masyarakat rasakan jika keramba apung ini nantinya berhasil. Pertama, kasus stunting tidak ada lagi karena gizi anak sudah terpenuhi dengan mengonsumsi ikan. Kemudian dapat menjual hasil panen ikan sebagai pendongkrak ekonomi warga. Selain itu, keramba apungnya bisa menjadi lokasi wisata,” ujar dia.
Menurut dia, UPT perikanan menyatakan siap berkoordinasi tentang bagaimana cara budi daya ikan konsumsi. Begitu juga dengan pengadaan bibit, desa dan UPT akan berkoordinasi terkait teknisnya jika keramba apung siap difungsikan.
“Nanti ada penyuluhan dari UPT soal cara bagaimana supaya keramba apung ini berhasil. UPT juga siap mengajarkan di kantor balai benih ikan tidak jauh dari desa kami ini,” katanya.
Teguh menuturkan pihak kecamatan juga mendukung penuh langkah desa bersama warganya dalam hal budi daya ikan konsumsi dengan teknik keramba apung tersebut.
Desa Mandiri
Sementara itu, Camat Natar Rendy Eko Supriyanto mengatakan jika nantinya keramba apung ini berhasil dapat menjadi contoh bagi desa lain karena banyak memberikan manfaat. Selain itu, terwujudnya desa mandiri dengan adanya penghasilan tetap bagi pemerintah desa. Kemudian, warga pun akan merasakan dampak dengan bekerja sebagai budi daya ikan di desa ini.
“Di sektor kesehatan dengan mengonsumsi ikan bisa mempercepat penuntasan kasus stunting. Budi daya ikan skala besar ini juga snagat mendukung program pemerintah dalam swasembada gizi. Ekonomi warga juga tentu akan membaik. Kami dari kecamatan siap men-support langkah baik ini,” ujar mantan Camat Sidomulyo itu. (D2)