ARMANSYAH
DESA Pematangbaru, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, memanfaatkan anggaran dana desa 2018 tahap pertama untuk pemberdayaan masyarakat. Program yang pertama digulirkan adalah bantuan bedah rumah atau bantuan material rumah tidak layak huni.
Kepala Desa Pematangbaru Yunias mengatakan pemberdayaan masyarakat itu membantu 12 rumah tidak layak huni. Adapun bantuan tersebut berupa material bangunan dan upah tukang senilai Rp12 juta per rumah atau KK.
“Anggaran dana desa 2018 tahap pertama 20% kami menggulirkan untuk bantuan bedah rumah tidak layak huni. Setiap satu rumah kurang lebih Rp12 juta berikut PPn dan PPh,” kata Yunias, Minggu (20/5).
Yunias menjelaskan dalam program bedah rumah tersebut pihaknya hanya membantu berupa barang material, seperti pasir sebanyak 12 kubik, batu bata 20 ribu, kayu kosen dan balok masing-masing 1 kubik, 1 pintu WC, 1 kloset, paku kasau dan paku ring masing-masing 5 kg, serta 25 sak semen.
“Bukan hanya material yang kami bantu, upah tukang dan kuli masing-masing selama tujuh hari. Program itu berkat bentuk kepedulian pemerintah desa terhadap masyarakat kurang mampu,” kata dia.
Menurut Yunias, sejak bergulirnya anggaran dana desa pada 2015, pihaknya telah memprogramkan bantuan material bedah rumah tidak layak huni. Berdasar dari, tercatat 105 rumah tidak layak huni, setidaknya hingga saat ini ada 46 rumah telah dibantu.
“Pada 2015, sebanyak 10 rumah yang dibantu, 2016 (16), 2017 (8), dan 2018 (12). Dari pendataan di desa tersebut masih terdapat 59 rumah tidak layak huni yang belum dan akan dibantu. Program itu akan kami terus dilanjutkan pada tahun selanjutnya,” ujarnya.
Buheri (32), penerima bantuan bedah rumah, mengatakan merasa terbantu dengan bantuan bedah rumah dari desa tersebut. Sebab, selama ini ia dan keluarga hanya tinggal di rumah geribik.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah desa yang telah peduli dengan masyarakatnya. Harapan saya program itu terus dilanjutkan untuk membantu masyarakat lainnya,” kata dia.
Sekretaris Desa Pematangbaru, Suwito, mengatakan pihaknya juga akan membangun warung desa senilai Rp151 juta, PAUD sebesar Rp190 juta, dan rehab ringan polindes sejumlah Rp50 juta. Kemudian pembangunan gorong-gorong senilaiRp9,2 juta, jalan cor beton sebanyak Rp62,7 juta, drainase sebesar Rp150 juta, dan talut penahan tanah memerlukan biaya Rp56,6 juta.
“Dari total pendapatan dana desa dan ADD 2018 sebesar Rp1,3 miliar, kami alokasikan untuk bidang pemerintahan desa sebesar Rp374,2 juta, pembangunan desa sebanyak Rp598,4 juta, pembinaan kemasyarakatan senilai Rp53,0 juta, pemberdayaan masyarakat sejumlah Rp234,1 juta, dan penyertaan modal bumdes sebesar Rp95 juta,” kata dia. (D10)
armansyah@lampungpost.co.id