DETA CITRAWAN
Lingkungan yang berdekatan dengan terminal bus dan stasiun kereta api kerap membahayakan keselamatan anak-anak ketika bermain sehingga perlu adanya ruang khusus seperti taman yang dapat dinikmati semua kalangan.
KELURAHAN Gunung Sari, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung, memanfaatkan lahan kumuh yang berada di lingkungan RT 13 menjadi taman bermain anak.
Lurah Gunung Sari, Akbar Mandari Putra mengatakan, awalnya inisiatif itu muncul lantaran padatnya pemukiman penduduk di Kelurahan setempat. Akhirnya dengan menggunakan dana bantuan Pemerintah Pusat pihaknya mengubah satu lahan kumuh agar bisa dimanfaatkan warga sekitar.
“Alasannya pertama ini lingkungan wilayah saya dan sudah padat penduduk. Cuma disinilah yang ada ruangannya dan bisa saya manfaatkan. Sehingga dibangun taman bermain anak sekaligus ruang terbuka hijau,” kata dia kepada Lampung Post, Jumat (5/11).
Menurut dia, lokasi RT yang berdekatan dengan terminal bus dan stasiun kereta api, dapat mengancam keselamatan anak-anak sehingga perlu adanya ruang khusus seperti taman bermain bagi anak yang dapat dinikmati semua kalangan.
Akbar menambahkan, ide itu sebelumnya telah dimusyawarahkan kepada warga setempat, dengan menggunakan dana kelurahan dari pusat diharapkan dapat bermanfaat serta dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
“Alhamdulillah jalan sudah bagus dan saya punya ide awalnya ingin membangun kampung pelangi, namun cukup berat dengan keterbatasan anggaran yang ada, sehingga dipilihlah ide untuk taman bermain anak ini,” ujar dia.
Aktivitas Membahayakan
Menurutnya dengan berdirinya taman bermain anak itu dapat menjadi solusi bagi para orang tua yang kerap khawatir anaknya bermain di lokasi yang berbahaya.
“Iya karena kalau melihat anak-anak disini main di jalan, jembatan penyeberangan, rel kereta api dan terminal bus Damri. Secara tidak langsung itu mengganggu aktifitas dan membahayakan mereka juga,” katanya. (DET/K1)