Bangunan fisik rabat beton tersebut keberadaannya sangat dinantikan oleh masyarakat karena berada di jalan yang sering dilalui masyarakat.
PUTRA PANCASILA SAKTI
PEMERINTAH Desa Kebagusan Kecamatan Gedongtataan tetap menggunakan anggaran Dana Desa (DD) untuk pem-bangunan infrastruktur jalan. Kepala Desa Kebagusan Tohir mengatakan pihaknya hanya melakukan pembangunan rabat beton dan Tembok Penahan Tanah (TPT) menggunakan anggaran DD 2021 yang merupakan hasil dari musyawarah desa.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur jalan tersebut sangatlah penting lantaran kerap digunakan warga untuk mendistribusikan hasil bumi.
“Rabat beton sepanjang 152 meter dan TPT di Dusun Triharjo, bangunan ini untuk membantu warga kita mengangkut hasil bumi, karena di Desa Kebagusan mayoritas masyarakatnya menggantungkan hidupnya dari hasil bumi. Maka dari itu saat Musdus banyak masyarakat yang meng-inginkan pembangunan rabat beton tersebut,” ujar dia kepada Lampung Post, Kamis (4/11).
“Kemudian untuk pembangunan TPT itu diberikan di empat titik yang berbeda, karena kami menyiapkan adanya peningkatan status jalan yang rencananya akan di hotmix,” kata dia.
Dia mengatakan bangunan fisik tersebut keberadaannya sangat dinantikan oleh masyarakat, karena pembangunan rabat beton tersebut berada di jalan yang sering dilalui masyarakat.
“Pekerjaan yang telah dibangun pada tahun ini memang sudah berdasar-kan pemikiran yang matang, mengingat kami harus berbagi anggaran dengan penanganan pandemi, al-hamdulilah semua berjalan baik,” kata dia.
Menurutnya, dampak pandemi sangat berpengaruh terhadap segala program bangunan yang sebelumnya sudah masuk dalam skala prioritas pembangunan desa.
“Pekerjaan ini memang sudah agendakan sejak tahun 2020 lalu, namun karena adanya pandemi saat itu kita harus menunda pekerjaan itu sampai dengan tahun ini, maka dari itu tahun depan kita akan mengebut segala pemba ngunan terutama dalam bidang infrastruktur,” katanya.
Alihkan SebagianTohir menambahkan pihaknya juga telah mengalihkan sebagian DD untuk penanganan Covid-19. Dia mengatakan sebagian dana pembangunan infrastruktur pada 2021 terpaksa dialihkan di tengah pandemi Covid-19.
Ada beberapa pekerjaan fisik yang dilakukan namun bantuan Covid-19 bagi warga yang terdampak tetap menjadi prioritas aparat desa.
“Memang sangat berdampak ya dari pandemi ini, yang mana anggaran untuk pembangunan infrastruktur harus dialihkan untuk penanganan Covid-19, seperti pemberian bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) untuk 43 KK, kemudian pembelian masker, tempat cuci tangan dan penyemprotan rutin disinfektan, pembelian alat pelindung diri (APD), peti jenazah, serta lainnya,” ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya juga terus memberikan pemahaman serta sosialisasi kepada masyarakat terkait minimnya pembangunan yang ada di desa sejak 2020 sampai dengan tahun ini.
“Dalam setiap kegiatan kemasyarakatan ataupun saat saya sambutan pasti saya selipkan hal itu, tujuannya agar masyarakat mengetahui kondisi yang sedang kita alami saat ini yang mengakibatkan minimnya pembangunan infrastruktur,” kata dia.
“Apalagi saat di tahun 2020, semua pekerjaan infrastruktur yang sudah kita wacanakan harus tertunda semua, ya karena adanya peraturan dari Pemerintah Pusat agar dana tersebut dialihkan untuk pena nganan Covid-19 terlebih dahulu, di tahun ini saja kita bisa memulai kembali bangunan fisik dikerjakan,” ujar dia. (D2)