APARATUR Kampung Gorasjaya, Kecamatan Bekri, Lampung Tengah membangun sejumlah infrastruktur berupa jalan lapen, sumur bor pertanian dan rumah keranda yang menyedot anggaran kurang lebih Rp 160 juta bersumber dari alokasi dana desa (DD) 2021.
Kepala Kampung Gorasjaya Budianto menerangkan bahwa pembangunan jalan lapen dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat setempat.
“Tahun 2021 kami membangun jalan lapen sepanjang 510 meter, lalu sumur bor pertanian sebanyak tujuh titik dan rumah keranda, kurang lebih menyerap anggaran sekitar Rp160 juta,” kata Budiono kepada Lampung Post, Rabu (12/1).
Untuk proses pembangunan sumurbor pada tahun 2021 masih dalam tahap penggalian karena akan menggunakan alcon dan rencananya pembangunannya akan dilanjutkan pada 2022 ini. “Ini menjadi solusi petani saat musim kemarau karena wilayah pertanian setempat tidak ada saluran irigasi,” ujar dia.
“Kami membangun sumur bor ini untuk memaksimalkan kebutuhan petani, di sini wilayah tadah hujan. Belum ada irigasi, dan masyarakat khususnya petani, sangat membutuhkan saat musim kemarau tiba,” kata dia.
Sementara itu, untuk skala prioritas 2022, sudah tertera dalam keputusan presiden yang terbaru, yakni fokus ketahanan pangan, Covid-19, dan lain-lain. Namun, pihaknya akan tetap mengupayakan untuk tetap membangun jalan usaha tani.
“Untuk tahun ini, prioritasnya sudah ada di PP, untuk ketahanan pangan, Covid, dan gaji RT dari pusat melalui DD. Karena tahun ini fokus pada pemulihan, juga bayar insentif guru ngaji, PAUD, TK, dan posyandu serta yang lainnya. Tapi kami akan tetap upaya melalui anggaran ketahanan pangan dari DD kita bangun jalan usaha tani,” katanya.
Dia juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu dapat menjaga dan merawat serta memanfaatkan fasilitas umum yang telah dibangun oleh pemerintah kampung setempat. “Agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka waktu panjang,” ujarnya. (CK6/D2)