PUTRA PANCASILA SAKTI
PEMBANGUNAN di Desa Wiyono, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, pada 2020 terhenti karena pandemi dengan adanya recofusing anggaran dana desa untuk penanganan covid-19. Pemerintahan desa akan meneruskan pembangunan yang tertunda tahun ini.
Kepala Desa Wiyono, M Toha, mengatakan meskipun tahun lalu masih ada beberapa pekerjaan fisik, tidak sebanyak tahun ini. “Tahun lalu, kami masih sempat membangun rabat beton sepanjang 150 meter di RT 4, Dusun Wiyono. Namun, karena adanya pandemi kami menghentikan pembangunan yang lain karena anggaran langsung kami recofusing untuk covid-19 sesuai perintah dari Pusat,” ujarnya.
Setelah melakukan recofusing anggaran, Pemerintah Desa Wiyono memberikan bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) bagi warganya yang terkena dampak pandemi. “Tahun kemarin kami memberikan BLT-DD kepada 182 kepala keluarga dan alhamdulillah itu semua sudah tersalurkan,” kata dia, Senin (1/3).
Untuk tahun ini, pihak desa akan mengadakan pembangunan fisik di beberapa titik, seperti pembangunan cor beton, talut, dan jembatan yang sempat terputus. “Tahun ini kami membangun tembok penahan tanah (TPT) atau talut di Dusun Dam C dan Dusun Gunungrejo serta di Km 21. Kemudian, rabat beton lanjutan 50 meter di Dusun Wiyono dan pembangunan jembatan di Dusun Way Linti penghubung ke Dusun Gunung,” ujarnya.
Meskipun ada pembangunan fisik, tahun ini juga Desa Wiyono tetap menyalurkan BLT-DD. “Tahun ini hanya 30 kepala keluarga atau jumlahnya turun dari 2020. Pengurangan jumlah ini karena banyak masyarakat yang saat ini sudah mendapatkan bantuan, baik dari pemerintah daerah maupun Pusat,” kata dia.
“Adanya pengurangan ini juga membuat kami dapat melakukan pembangunan fisik. Selain menyalurkan BLT-DD, tahun ini juga kami menganggarkan untuk pembentukan subsatgas covid-19 untuk tingkat desa,” ujarnya.
Gandeng Swasta
Selain itu, untuk pemulihan ekonomi di Desa Wiyono, pemerintah desa juga melakukan kerja sama dengan swasta, seperti pelatihan penanaman kakao. Mengingat, Desa Wiyono merupakan salah satu daerah penyuplai kakao terbesar.
“Kami ada beberapa kerja sama dengan swasta, seperti kerja sama dengan PT Olam yang memberikan pelatihan kepada para petani kami dan petani juga mendapat bantuan, seperti pupuk. Selain itu, kerja sama dengan PT Panah Merah yang memberikan pelatihan dan memberikan bibit untuk pembibitan timun. Sampai saat ini sudah ada tiga kelompok yang difasilitasi mereka,” ujar dia.
Desa Wiyono juga memiliki UMKM pembuatan rengginang oleh ibu-ibu. Pemerintah desa siap memfasilitasi jika UMKM membutuhkan stempel BPOM untuk menjamin kualitas produknya.
“Kami juga memiliki UMKM pembuatan rengginang oleh ibu-ibu rumah tangga. Kami terus membantu perkembangan usaha yang ada di wilayah kami, salah satunya dengan memfasilitasi UMKM untuk mendapatkan stempel BPOM dalam menjamin hasil produksinya,” ujarnya.
Desa Wiyono memiliki luas wilayah 1.100 hektare persegi, dengan jumlah penduduk 7.360 jiwa. Perinciannya laki-laki 3.798 jiwa dan perempuan 3.568 orang. Dengan luas wilayah tersebut, Desa Wiyono mendapatkan jumlah DD Rp1.145.177.000 dan ADD Rp612.774.513. (D1)
putra@lampungpost.co.id