YUDHI HARDIANTO
DESA Sumberarum, Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara, menjadi salah satu daerah pemasok kebutuhan sayur-mayur untuk wilayah sekitar. Masyarakat Desa Sumberarum atau sekitar 30 persen menggantungkan hidup sebagai petani sayuran sehingga mampu memenuhi kebutuhan 40% sayuran warga sekitar, seperti kangkung, bayam, sawi, dan selada.
“Merujuk data, dari 641 kepala keluarga, sekitar 200 KK menggantungkan hidup dari bertanam sayuran,” ujar Kepala Desa Sumberarum, Kecamatan Kotabumi, Bintoro, Jumat (12/2).
Dia menyebutkan dari 1.110 hektare luas wilayah Desa Sumberarum, luasan lahan sayuran tercatat sekitar 100 ha. Lahan yang tersebar di empat dusun atau 23 RT merupakan lahan sayuran. Sementara sekitar 70 ha merupakan lahan padi dan sisanya merupakan tanaman perkebunan serta perumahan rakyat.
“Selain sayuran, sektor peternakan juga turut menopang ekonomi warga desa. Untuk peternakan ada ternak ayam petelur dengan jumlah tujuh kandang dan ternak babi satu unit. Sementara untuk ternak sapi hampir merata oleh 100 KK,” kata dia.
Dia menambahkan untuk memenuhi kebutuhan air penyiraman terpenuhi dari sumur bor. Untuk jumlah sumur bor bantuan pemerintah guna pemenuhan kebutuhan air bersih maupun penyiraman sayuran tercatat ada 27 titik.
“Pembuatan sumur bor melalui berbagai program pemerintah, seperti PNPM Mandiri Perdesaan, Panci Mas, maupun guliran dana desa (DD), yang tersebar di empat dusun untuk 23 RT,” ujarnya.
Pemanfaatan sumur bor rata-rata masih sebatas untuk memenuhi air bersih warga. Jika untuk memperluas pemanfaatan air, sebagai sumber pengairan guna daya dukung pertanian, jumlah titik sumur bor mesti lebih banyak lagi.
Marsudi, petani sayur, warga Desa Sumberarum, menambahkan kebutuhan air untuk penyiraman membutuhkan pasokan cukup besar. Sementara jumlah sumur bor terbatas sehingga petani sayur mesti bersabar menunggu giliran untuk mendapatkan jatah pasokan air.
Dana Besar
Adapun untuk membuat sumur bor dengan dana pribadi, membutuhkan modal cukup besar Rp9 juta—Rp10 juta. Dana tersebut untuk biaya jasa penggalian sumur bor, pembelian paralon, dan mesin pompa air jenis sibel. Modal sebesar itu, belum penambahan dana untuk biaya beli Kwh listrik dan kabel serta pembuatan bak penampung air.
“Untuk memperluas cakupan pemanfaatan bukan sebatas pemenuhan air bersih, tetapi sekaligus mendorong ekonomi atau peningkatan pendapatan keluarga mestinya ada dukungan dari pemerintah untuk menambah jumlah titik sumur bor yang ada. Terutama yang menopang kegiatan pertanian, khususnya budi daya sayuran,” ujar dia.
Dia menambahkan dalam membangun wilayah, Desa Sumberarum mengutamakan kerukunan dan persatuan. Hal itu tidak lepas dari keberagaman suku, agama, maupun adat istiadat yang ada di desa tersebut.
“Total jumlah penduduk Desa Sumberarum 2.145 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 641. Dari jumlah itu, tercatat 1.063 jiwa beragama Islam, 1.078 jiwa Nasrani, dan empat beragama Hindu,” katanya.
Berdasar data tersebut, Desa Sumberarum merupakan salah satu desa di Lampung Utara yang masyarakatnya multiagama. Jika tidak mampu menjaga dengan menekankan pentingnya toleransi, masyarakat desa sangat rentan terpecah belah karena perbedaan tersebut.
“Menjaga kerukunan menjadi sangat penting karena menjadi modal pembangunan. Oleh karena itu, merujuk hasil musyawarah rencana pembangunan desa menyepakati membangun monumen kerukunan umat beragama sekaligus taman sebagai simbol di halaman desa melalui alokasi dana desa (DD) tahun anggaran (TA) 2019 senilai Rp55,4 juta,” kata dia.
Berdirinya tugu kerukunan umat beragama tersebut, masyarakat ingin menyampaikan walau berbeda keyakinan, tetap dapat menjaga persatuan dengan dengan mempererat persaudaraan di antara mereka. “Bagi saya, pembangunan tugu tersebut sebagai simbol pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama. Sebab, kerukunan adalah modal utama membangun daerah dan itu adalah fondasi utama yang mesti terbangun di desa,” ujarnya.
“Kami berharap kerukunan yang telah lama terbangun itu, masyarakat tetap menjunjung tinggi toleransi dan tetap menjalankan ajaran agama sesuai dengan keyakinannya seiring dengan pelaksanaan pembangunan di Desa Sumberarum,” ujar dia. (D1)
yudhi@lampungpost.id