PUTRA PANCASILA SAKTI
PEMERINTAH Desa Sukaraja, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, tetap memprioritaskan penggunaan anggaran dana desa (DD) 2021 untuk penanganan Covid-19 dan menyisipkan kegiatan pembangunan infrastruktur. Pembangunan pun berdasar pada skala prioritas.
“Pandemi Covid-19 masih berlangsung dan Pemerintah Pusat juga telah menginstruksikan penggunaan DD tahun ini masih untuk penanganan dan pencegahan Covid-19,” ujar Kepala Desa Sukaraja Dimas Malfinas.
“Kegiatan Pemdes Sukaraja dalam penanganan Covid-19 seperti memberikan bantuan perekonomian bagi masyarakat yang terdampak pandemi. Tahun lalu, kami menyalurkan bantuan langsung tunai dari dana desa,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan membangun infrastruktur, seperti drainase dan gorong-gorong, yang memang masuk skala prioritas.
“Kami membangun yang sudah menjadi prioritas. Drainase dan gorong-gorong ini menjadi salah satu yang mendapat prioritas. Saat musim hujan seperti saat ini, masih ada beberapa titik yang tergenang air karena drainase yang kurang baik,” ujarnya.
Penanganan Covid-19 seperti halnya memberikan bantuan perekonomian bagi masyarakat yang terdampak pandemi.
Lokasi Wisata
Selain itu, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, pihaknya juga meminta setiap dusun menggali potensi yang ada. Apakah menciptakan tempat wisata maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kami berharap dengan adanya tempat wisata mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di dekat lokasi wisata tersebut. Sebab, yang mengelola ini kan masyarakat itu sendiri sehingga masyarakat juga dapat merasakan manfaat dengan adanya tempat wisata di desanya,” katanya.
“Contoh kecilnya saja, apabila ada tempat wisata, masyarakat sekitar dapat berjualan, kemudian bisa mengelola parkir. Dengan begitu kan membantu masyarakat,” ujarnya.
Seperti halnya Taman Kubu Genteng yang resmi berdiri tahun lalu. Hal ini membuktikan tempat wisata bukan hanya alam pegunungan ataupun laut, tapi tanah yang tadinya semak belukar pun dapat menjadi tempat wisata, asal ada kemauan masyarakat.
“Jadi yang harus kami ubah adalah mindset, kalau ada kemauan dan usaha serta dukungan pemerintah desa, saya yakin dalam satu desa itu bisa memiliki tempat wisata lebih dari satu,” ujarnya. (D1)
putra@lampungpost.id