PUTRA PANCASILA SAKTI
DESA Karanganyar, Kecamatan Gedongtataan, merupakan salah satu wilayah di Pesawaran yang memiliki banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Bahkan, desa tersebut menjadi sentra industri makanan ringan yang ada di Bumi Andan Jejama.
Kepala Desa Karanganyar Wasiman mengatakan pesatnya pertumbuhan UMKM di wilayahnya karena masifnya pembangunan infrastruktur. Pembangunan melalui dana desa (DD) yang digelontorkan Pemerintah Pusat.
“Mau bagaimanapun infrastruktur membawa pengaruh besar dalam menunjang pembangunan ekonomi di desa. Banyaknya UMKM yang berkembang di desa menjadi salah satu modal awal untuk mengurangi pengangguran yang ada,” ujarnya, Senin (18/1).
“Kalau untuk jumlah UMKM yang ada di desa kami ini sekitar 180 UMKM. Mereka semua bergerak pada produksi makanan ringan, seperti kelanting dan keripik singkong,” katanya.
Dia mengatakan meskipun belum menyeluruh, pemerintah desa beberapa kali mengeluarkan program bantuan dari DD untuk pelaku usaha dalam upaya meningkatkan produksi para pelaku UMKM tersebut.
“Ada beberapa aspek penting dalam pengembangan UMKM, seperti strategi pemasaran. Kalau untuk masalah ini para pelaku usaha sudah memiliki bangsa pasarnya sendiri. Kami hanya memberikan bantuan berupa alat produksi saja dan ini sudah kami lakukan beberapa waktu lalu,” katanya.
Kami hanya memberikan bantuan berupa alat produksi saja dan ini sudah kami lakukan beberapa waktu lalu.
Teruskan yang Tertunda
Menurut dia, untuk penggunaan DD tahun anggaran 2021 ini, Desa Karanganyar akan melakukan pembangunan fisik yang sempat tertunda pada 2020 karena semua anggaran tahun kemarin untuk refocusing untuk penanganan pandemi Covid-19.
“Tahun kemarin, kami hanya membangun satu sekolah taman kanak-kanak (TK) milik desa. Pembangunan fisik lainnya tertunda karena pandemi sehingga tahun ini kami akan melanjutkan program ataupun pembangunan prioritas tahun kemarin,” ujarnya.
“Pembangunan fisik yang tertunda, seperti bedah jalan, pembangunan drainase, kemudian gorong-gorong. Selain itu, kami juga akan melakukan pelatihan aparatur desa dan anggota PKK, kegiatan yang sifatnya peningkatan SDM,” katanya.
Selain itu, anggaran DD 2021 juga masih memprioritaskan tentang penanggulangan ekonomi saat pandemi Covid-19, seperti pemberian bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD).
“BLT-DD masih ada selama satu tahun ini, hanya saja kami akan mengurangi jumlah masyarakat penerima saja. Sebelumnya pada 2020 jumlah masyarakat penerima itu 107 jiwa, sedangkan untuk 2021 ini kami pangkas menjadi 70 jiwa saja karena kalau masih dengan jumlah yang lama, anggaran yang ada tidak akan sanggup mengaver semua kegiatan,” katanya.
Desa Karanganyar memiliki luas 1.025 hektare dengan 980 kepala keluarga dengan total jumlah penduduk 3.080 yang terdiri dari 1.579 laki-laki dan 1.501 perempuan. Posisi desa berada di antara tiga desa, yakni di utara dan timur berbatasan dengan Desa Kagunganratu, barat dengan Desa Kutoarjo, dan selatan dengan Desa Bagelen. (D1)
putra@lampungpost.id
Discussion about this post