PEMERINTAH Desa Bumiasri, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, memberikan bantuan stimulan perbaikan rumah tidak layak huni di desa setempat. Bantuan itu diberikan kepada lima kepala keluarga warga miskin.
Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Bumiasri Suyadi mengatakan pelaksanaan program bantuan bedah rumah itu karena pihaknya menilai masih terdapat warganya yang belum memiliki rumah layak huni. Melalui anggaran dana desa 2018, pihaknya mengalokasikan bantuan stimulan perbaikan rumah tidak layak huni.
“Kami menilai masih banyak warga memiliki rumah yang tidak layak huni. Untuk itu, dengan cairnya dana desa tahap kedua ini kami melaksanakan program bantuan stimulan perbaikan rumah warga miskin,” kata dia, Jumat (7/9).
Suyadi mengatakan bantuan stimulan itu diberikan kepada lima warga tidak mampu dengan nominal bantuan yang diberikan sebesar Rp10 juta per KK. Namun, bantuan itu berupa bahan material bangunan.
“Kami beri bantuan berupa bahan material saja yang senilai Rp10 juta per KK. Kami berikan berupa barang itu dikhawatirkan nantinya tidak digunakan untuk pembangunan rumah mereka,” ujar dia.
Harapan saya program ini bisa jadi penggerak warga tidak mampu untuk memiliki rumah yang layak dihuni. Kemudian, bisa dicontoh untuk desa lain
Menurut Suyadi, bantuan stimulan perbaikan rumah itu kepada warga yang tidak mampu dan janda memiliki beberapa orang anak. Kemudian, melihat dari kondisi terakhir rumah warga tersebut.
“Jadi, agar memang tepat sasaran kami pilih warga yang benar-benar tidak mampu dan ada pula janda memiliki beberapa anak. Terakhir tentunya kondisi rumah yang tidak layak huni. Itu pun masih banyak di desa kami.”
Camat Palas Rika Wati mengatakan pihaknya mengapresiasi program bantuan stimulan perbaikan rumah tersebut. Dia berharap desa lain dapat mengikuti program tersebut.
“Jelas, kami sangat mengapresiasi kepada pemerintah Desa Bumiasri. Sebab, program ini berkat dari kepedulian kepada warganya. Harapan saya program ini bisa jadi penggerak warga tidak mampu untuk memiliki rumah yang layak dihuni. Kemudian, bisa dicontoh untuk desa lain,” kata dia. (SYA/U1)
Discussion about this post