RUSDY SENAPAL
PADA 2020, Pekon Guring, Kecamatan Pematangsawa, Tanggamus, mendapat kucuran dana Rp1.134.268.650 yang bersumber dari dana desa, alokasi dana desa, dan bagi hasil pajak dan retribusi. Sebagian besar dana tersebut untuk penanggulangan Covid-19.
Penyaluran dana desa (DD) 2020 fokus untuk bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) kepada 114 keluarga penerima manfaat (KPM) serta penanggulangan dan pencegahan bencana Covid-19 dengan anggaran mencapai Rp471,8 juta.
“Anggaran tersebut untuk sosialisasi pencegahan Covid-19, pendirian posko serta sarana dan prasarananya, pembagian masker ke masyarakat serta penyemprotan disinfektan secara rutin di lingkungan pekon. Selain itu untuk membayar insentif kader posyandu, guru mengaji, guru PAUD, dan lainnya,” kata Pj Kepala Pekon Guring, Amrizal, Kamis (12/1).
Dia juga mengimbau warganya untuk bersama-sama melakukan pencegahan penyebaran Covid-19. Warga agar menaati dan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap beraktivitas.
“Mari untuk bersama-sama menaati protokol kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Semoga masyarakat Tanggamus dan rakyat Indonesia pada umumnya terbebas dari wabah virus corona,” katanya.
Sedangkan untuk pembangunan, dana desa untuk membangun gedung PAUD dengan nilai Rp235,4 juta, tapi belum termasuk sarana belajar anak usia dini, sarana kantor, tempat dan peralatan bermain anak.
Untuk bidang pemerintahan untuk membayar siltap plus tunjangan aparat pekon, tunjangan BHP, insentif RT, operasional ATK, dan lainnya. Sedangkan belanja modal prasarana balai pekon, di antaranya patung lumba-lumba, printer, laptop, proyektor, pemadam kebakaran, sounds system, kursi biro, pengadaan genset yang menghabiskan anggaran Rp45,55 juta.
“Warga Pekon Guring sangat senang dengan adanya pembangunan gedung PAUD. Namun, sayang karena adanya wabah virus corona sehingga gedung belum boleh dipakai untuk sarana belajar dan,” ujarnya.
Mari untuk bersama-sama menaati protokol kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Destinasi Wisata
Pekon Guring memiliki garis pantai yang membentang di bagian timur dan menjadi salah satu destinasi wisata pantai yang dapat menarik kunjungan wisatawan, baik lokal maupun wisatawan luar kabupaten. Hal itu karena pantai pekon tersebut masih alami dengan hamparan pasir putih yang bersih dengan ombak cukup bersahabat.
Pj Kepala Pekon Guring, Amrizal mengatakan jika pengelolaan potensi wisata pantai baik dapat menjadi salah satu sumber pendapatan warga setempat. Hal itu karena kondisi pantai yang ada masih alami.
“Sebelum adanya pandemi Covid-19, di sepanjang pantai banyak wisatawan dari luar yang datang, di antaranya dari Kecamatan Semaka, Bandarnegeri Semuong, dan Wonosobo. Bahkan, ada juga ada wisatawan dari kabupaten lain,” ujarnya.
Menurut dia, pihaknya juga secara kontinu membangun akses jalan ke spot-spot destinasi pantai dengan menggunakan dana desa. Hal itu agar wisatawan yang menggunakan kendaraan roda empat dapat langsung ke lokasi pantai.
“Pihak pemerintah pekon akan terus berupaya menarik wisatawan agar dapat berkunjung ke Pekon Guring. Salah satu caranya dengan menyediakan akses jalan ke spot-spot lokasi wisata tersebut,” katanya.
Pekon Guring memiliki luas wilayah 14,78 hektare dan berada di garis pantai Teluk Semangka. Selain itu, pekon itu juga terletak di bawah Bukit Barisan Selatan.
Bagian utara Pekon Guring berbatasan dengan Pekon Bertung dan selatan berbatasan dengan Pekon Way Nipah. Sedangkan di timur berbatasan dengan Laut Teluk Semangka dan barat berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Jumlah penduduk Pekon Guring 1.169 jiwa dengan perincian laki-laki 623 jiwa dan perempuan 546 jiwa. Penduduk Pekon Guring mayoritas sebagai petani dan pekebun dengan komoditas kelapa, kakao, lada, kopi, dan pisang. Sebagian kecil lainnya berprofesi sebagai nelayan. (D1)
rusdy@lampungpost.id