PEMERINTAH Pekon Bandungbaru Barat, Kecamatan Adiluwih, Pringsewu, masih memfokuskan penggunaan anggaran dana desa (DD) 2021 untuk penanganan Covid-19 dengan memberikan bantuan tunai langsung (BLT). Satu-satunya pembangunan fisik yang sedang dalam pengerjaan adalah dengan membuka jalan baru sepanjang 700 meter.
Kepala Pekon Bandungbaru Barat Rohidin menyatakan penyaluran BLT yang menggunakan DD untuk 131 keluarga penerima manfaat (KPM) atau KK. Pihaknya kesulitan mengurangi penerima bantuan, apalagi kondisi masing-masing KPM memiliki kemiripan masalah. “Akhirnya daripada menimbulkan masalah di masyarakat, pekon tidak berani mengubah atau mengurangi jumlah penerima BLT,” katanya, Selasa (23/11).
Dia menjelaskan pihaknya mengganggarkan Rp471,6 juta dari DD 2021 untuk BLT. “Alhamdulillah kehidupan masyarakat berlangsung kondusif,” ujarnya.
Dia menyatakan setiap bulannya bendahara pekon harus mengeluarkan anggaran BLT DD kurang lebih Rp39,3 juta. Namun, meski dengan keterbatasan anggaran, panitia anggaran pekon masih bisa mengalokasikan anggaran untuk pembuatan badan jalan baru sepanjang 700 meter.
Badan jalan baru yang saat ini berfungsi sebagai jalan pertanian yang menghubungkan Pekon Siliwangi, Kecamatan Sukoharjo. Lokasinya juga strategis, apalagi sejumlah rumah warga sudah berdiri. Dia optimistis jalan pertanian itu nantinya bisa menjadi jalan desa/pekon seiring majunya permukiman di Dusun V dan RT 10.
“Mudah-mudahan pada 2022 wabah Covid-19 sudah berakhir sehingga bisa lebih namyak mengalokasikan anggaran untuk pembangunan fisik,” ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya juga mempersiapkan rumah singgah untuk antisipasi jika ada warganya yang terpapar Covid-19. “Alhamdulillah sejak Covid mulai ramai di Pringsewu, warga kami tidak ada yang terpapar. Memang sering ada laporan, ada warga flu saat pulang dari kebun. Kemudian kami mengecek dan memberi obat, paginya sembuh dan pergi ke kebun lagi,” katanya.
Pemdes juga berterima kasih kepada wargaa yang cukup membantu dengan patuh melaksanakan protokol kesehatan. “Tanpa peran masyarakat anjuran prokes mustahil bisa berhasil,” ujarnya. (WID/D1)