WIDODO
PEMERINTAH pekon Sidodadi kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu masih fokus pada penanganan warga terdampak covid-19 dalam penggunaan anggaran dana desa (DD) tahun 2021.
Kepala pekon Sidodadi Hariyatno mengatakan pihaknya mengalokasikan anggaran bantuan langsung tunai (BLT) DD sebesar Rp504.000.000 bagi warga terdampak covid-19. Adapun jumlah penerima di Pekon Sidodadi mencapai 140 kelompok penerima manfaat (KPM) atau KK.
Ia mengaku masih banyak infrastruktur yang harus dibenahi tapi karena dampak pandemi ini pihaknya mengaku harus menunda sejumlah pembangunan fisik dan mengutamakan pemberian BLT DD kepada warganya yang terdampak pandemi covid-19. “Ya, di pekon kami terdapat 140 KK yang diberikan bantuan langsung tunai. Masing-masing kepala keluarga mendapatkan Rp300 ribu/bulan mulai Januari hingga Desember 2021,” kata Kakon Hariyatno kepada Lampung Post, Selasa (30/11).
Dia menjelaskan Pekon Sidodadi tahun 2021 mendapatkan anggaran DD sebesar Rp870.223.000, angaran tersebut terbagi dalam beberapa item kegiatan, yakni untuk BLT DD sebesar Rp504.000.000, sebagai program penanganan dan pencegahan penyebaran covid-19.
Kemudian program penanganan Covid -19 tingkat Pekon seperti pengadaan alat semprot hand sanitizer, pembentukan relawan, posko serta pengadaan kebutuhan penanggulangan covid-19 dianggarkan sebesar
Rp70 juta.
Selanjutnya di bidang kesehatan, penanganan stunting,obat-obatan, honorarium kader kesehatan, kader posyandu, dan SDGS (Pendataan profil desa) sebesar Rp23.307.000.
“Untuk Padat Karya Tunai Desa (PKTD) pekerjaan normalisasi irigasi di Dusun 1, Dusun 2 dan Dusun 3 sepanjang 1 Kilomete dianggarkan sebesar Rp74.286.000,” ujar dia.
Dia mengungkapkan pekon Sidodadi yang berdiri pada tahun 2012 merupakan pemekaran dari pekon Wayngison.
Terkait dengan masih banyaknya infrastruktur yang harus di benahi, Hariyatno berjanji akan segera membangun jika ada kecukupan anggaran. Semoga tahun 2022 tidak ada lagi Covid-19 sehingga anggaran sebesar Rp504 juta yang semula untuk BLT bisa di alihkan untuk membangun infrastruktur.
Nol Kematian
Dia menambahkan, pada awal Februari-September 2021 jumlah warga yang terpapar covid dan dinyatakan positif dari pihak Puskesmas sebanyak 36 warga. “Dengan rentang usia 30-60 tahun namun jumlah kematian nol atau nihil,” katanya.
Terkait wabah pandemi Covid-19, jajaran aparatur pekon yang dipimpin langsung Kakon Hariyatno terus berkeliling melakukan imbauan dan edukasi kepada masyarakat setempat agar tetap mematuhui protokol kesehatan.
Dia menjelaskan penularan covid-19 memang sudah melandai, dan pasien covid-19 bisa disembuhkan tetapi Pandemi masih belum usai. “Satu-satunya cara untuk mencegah penularan baru yaitu mematuhi prokes sebagaimana anjuran pemerintah,” ujarnya.
Menurut dia, patuh terhadap anjuran pemerintah berarti ikut mensukseskan program pemerintah agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan masyarakat taat prokes dengan memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. (D2)
widodo@lampungpost.co.id