SUKISNO
PEMBANGUNAN Balai Desa Sabahbalau, Kecamatan Tanjungbintang, Lampung Selatan, yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat desa setempat segera rampung.
Kepala Desa Sabahbalau Pujianto mengatakan balai desa yang hampir rampung itu akan siap digunakan pada akhir Januari tahun ini. “Karena melihat pengerjaan hanya tinggal sedikit lagi. Insya Allah akhir Januari siap dipakai balai desanya,” kata dia kepada Lampung Post, Minggu (23/1).
Menurut dia, mulai dari pengerjaan hingga pendanaan, warga desa bersama pemerintah desa melakukannya secara bersama-sama.
Sebelumnya balai desa Sabahbalau masih menumpang di Masjid Al-Falah yang ada di desa tersebut. Namun, berkat kemauan serta kerja keras warga dan pemerintah desa, pada 2021 balai desa baru akan didirikan di lahan milik PTPN 7 yang berada di sekitar desa.
“Bukan dari pemda ataupun dari dana desa, pembangunan ini murni dari warga, donatur, dan dana dari kades,” ujar dia.
Dia menjelaskan balai desa ini dibangun atas dasar gotong royong baik dari warga, donatur, dan aparatur desa.
“Atas dasar rasa ingin memiliki balai desa, kami semua bertekad dan bekerja sama, baik secara moril, materil, maupun tenaga. Misalnya saya juga sudah jual tanah 2 kaveling untuk bantu pendanaan. Setiap aparatur desa wajib nyumbang tenaga, warganya juga sokongan, donatur juga ada yang bantu Rp5 juta, Rp10 juta bahkan lebih,” katanya.
Fasilitas Lengkap
Dia menambahkan besarnya ukuran balai desa yakni 18 X 28 Meter menyebabkan terdapatnya berbagai fasilitas yang lengkap, di antaranya ruang kades, sekdes, kaur, kasi, PKK, aula, kamar mandi, dapur, dan musala. “Fasilitas lengkap, untuk status tanahnya sewa dengan PTPTN 7 dan sedang proses pengalihan aset desa, sedang kami urus di kementerian,” ujarnya dengan penuh semangat.
Sementara itu Kepala Dusun 2B Basuki mengaku dia dan warganya terpanggil untuk bergotong royong membangun balai desa tersebut. “Saya bersama warga mendapat jatah satu ruangan, menghabiskan sekitar 11 sak semen. Kami cuma bantu tenaga, semennya sudah disiapkan,” katanya.
“Bukan dari pemda ataupun dari dana desa, pembangunan ini murni dari warga, donatur, dan dana dari kades.”
Puryadi, warga desa setempat, mengaku senang desanya akan memiliki balai desa sendiri dan tidak harus menumpang. “Puluhan tahun menumpang di tanah masjid, alhamdulillah sudah hampir selesai balai desa ini,” ujarnya.
Camat Tanjungbintang Hendri Hatta mengapresiasi terobosan kepala desa untuk memiliki balai desa sendiri. “Ini kalau sudah jadi bangunannya bakal menjadi yang terbesar di Tanjungbintang. Kalau sekarang masih Desa Lematang,” katanya. (D2)
sukisno@lampungpost.co.id