ELIYAH
PEKON Pampangan, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat, setiap tahun menggunakan sekitar 40 persen dana desa (DD) untuk program pemberdayaan masyarakat setempat. Sementara sisanya untuk pembangunan fisik.
Peratin Pekon Pampangan, Agung Imam Prasetyo, mengatakan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui pemberian insentif kepada 48 pengurus dasawisma dari 16 kelompok. Mereka terdiri atas tiga pengurus inti dari masing-masing kelompok yang mendapat insentif Rp30 ribu/bulan.
“Selain kelompok dasawisma, kami juga memberikan insentif kepada kader posyandu, BKB, BKR, pos bindu, GSI, lembaga pemberdayaan masyarakat, linmas, guru PAUD pekon, dan guru mengaji. Pemberian insentif ini telah berlangsung sejak 2019 dan berlanjut setiap tahun,” kata dia, Senin (16/3).
Mereka yang belum mendapat insentif tahun lalu, seperti pengelola program literasi pekon, juga akan mendapatkan insentif. Lalu, ada juga pemberian insentif untuk program satu pekon satu perawat dan lainnya.
Dia menambahkan selain untuk program pemberdayaan masyarakat, sebagian besar dana desa untuk pelaksanaan pembangunan fisik. Tahun lalu pekerjaan fisik untuk pembangunan GSG pekon dengan ukuran 15 x 22 meter.
Anggaran pembangunan GSG itu awalnya Rp700 juta, tetapi ada pengalihan sebagian dana untuk kegiatan BLT sehingga pengerjaannya baru selesai 70 persen dengan dana sekitar Rp500 juta. Kendati fisiknya belum selesai, masyarakat sudah dapat menggunakan GSG itu.
Pihaknya berencana melanjutkan pembangunan GSG tersebut pada tahun ini. “Targetnya tahun ini pembangunan GSG pekon ini selesai,” kata dia.
Penyelesaian pembangunan GSG tahun ini, yakni pemasangan lantai keramik, plafon, plaster tembok, dan pengecatan sampai finishing lainnya. Sementara rencana alokasi anggaran sekitar Rp250 juta.
Selain untuk pembangunan fisik, tahun lalu pihaknya juga merencanakan pembangunan jalan sepanjang 150 meter dari panjang tiga kilometer penghubung antarpemangku. Namun, karena adanya pengalihan dananya untuk bantuan BLT, rencana pembangunan jalan tersebut juga gagal.
“Kami telah merencanakan untuk melaksanakan pembukaan badan jalan baru sepanjang sekitar 4 kilometer. Jalan tersebut akan menghubungkan antarpemangku dengan kondisi jalan saat ini masih jalan setapak,” ujarnya.
Jalan itu akan menjadi jalan lingkar pekon. Selain itu, merupakan jalan produksi sekaligus jalan lingkungan. Di ujung jalan sudah terbuka selebar 4 meter, tetapi kondisinya masih tanah, sedangkan lainnya masih jalan setapak. Jalan baru tersebut akan menghubungkan Pekon Pampangan B ke Gunungsari dan ke Talang Semarang/Pemangku VIII.
BLT untuk 30 KK
Selain untuk pemberdayaan masyarakat dan pembangunan fisik, kata dia, alokasi dana desa tahun ini juga untuk program BLT. “Sesuai rencana, pemberian BLT tahun ini untuk 30 KK yang merupakan data akhir penerima tahun lalu dan mereka yang berhak mendapatkannya,” kata dia.
Pada 2020, penerima program BLT tahap pertama di Pekon Pampangan awalnya 221 KK. Namun, pada bulan kedua tahap pertama itu, terdapat perubahan data karena sebagian menerima BST (pusat) sehingga jumlah KK penerima BST berkurang menjadi 113 KK.
Dari 113 KK itu, pada Juli kembali berkurang karena ada yang menerima BPNT dan sebagainya sehingga jumlahnya menjadi 30 KK dan data itu berlangsung sampai Desember lalu. “Pada 2021, kami kembali menggulirkan BST bagi ke-30 KK tersebut dengan alokasi Rp300 ribu/bulan/KK,” ujar dia. (D1)
eliyah@lampungpost.co.id
Discussion about this post